Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut populasi ternak sapi di kota ini masih kurang, sehingga banyak sapi dari daerah lain yang dikirim untuk memenuhi permintaan pasar.
"Kami adakan kegiatan apel ternak untuk meningkatkan produksi ternak. Kediri wilayahnya kecil dan luas lahan terbatas, dan kami juga perlu tingkatkan produksi ternak meski lahan sedikit," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri Enny Endarjati dalam acara apel ternak sapi di Kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu.
Di Kota Kediri, populasi ternak sapi sekitar 3.600 ekor yang tersebar di seluruh kecamatan. Populasasi yang paling besar terdapat di Kecamatan Pesantren yang jumlahnya sekitar 2.000 ekor, lalu Kecamatan Mojoroto sekitar 1.000 ekor, dan sisanya di Kecamatan Kota.
Ia juga mengatakan, pemerintah berupaya untuk terus menambah populasi ternak sapi, salah satunya dengan program Upsus Siwab, yakni upaya khusus sapi indukan wajib bunting. Sejak 2017 di Kediri selalu digelar apel ternak serta sosialisasi sebagai program pengembangan ternak sapi.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkot Kediri Ali Mansyur mengatakan di Kota Kediri, secara persentase untuk ternak sapi lebih banyak yang betina, yakni 60 persen dengan jenis sapi yang paling banyak diternakkan adalah cros.
Menjelang Hari Raya Idul Adha 2019, sudah mulai marak aktivitas jual beli ternak termasuk sapi baik secara langsung maupun pesan lewat daring. Untuk itu, petugas juga berupaya keras melakukan pemeriksaan agar hewan yang masuk sehat.
"Pemeriksaan selalu dilakukan baik sebelum penyembelihan maupun setelah penyembelihan. Ada juga polisi yang ikut melakukan pemeriksaan, dan kami pastikan proses sesuai dengan aturan, sebab untuk pemotongan dilakukan di RPH (rumah potong hewan)," kata dia.
Setiap harinya, kata dia, ada sekitar 15-20 ekor sapi yang disembelih di RPH. Setiap ekor ternak sapi rata-rata bisa menghasilkan sekitar 250 kilogram daging. Namun, jumlah itu biasanya masih tambah sekitar lima ekor ternak sapi dari pasar yang disembelih di RPH.
Diharapkan, masyarakat yang merupakan para peternak juga menjaga ternak mereka, terutama dengan tidak memotong ternak betina.