Situbondo (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Wakapolda Jatim), Brigjen Toni Harmanto bersama Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Bambang Isnawan melaksanakan peninjauan ke gudang penyimpanan hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat PPK di KPU Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat pagi.
Polri bersinergi dengan TNI serta instansi terkait terus melakukan pengamanan hingga tahapan akhir Pemilu 2019, dan tentunya guna mewujudkan situasi yang aman dan kondusif, dan juga peninjauan langsung oleh Wakapolda Jatim dan Kasdam V Brawijaya ini dimaksudkan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas pasca Pemilu 2019.
"Kami bersama Kasdam melakukan peninjauan di setiap wilayah guna meyakinkan dan memastikan tahapan demi tahapan pemilu berjalan lancar dan aman," kata Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto kepada wartawan di sela melakukan peninjauan ke gudang KPU Kabupaten Situbondo.
Mengenai adanya pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Situbondo, lanjutnya, untuk pengamanan PSU seperti biasanya dilakukan pengamanan oleh petugas.
Saat ditanya antisipasi isu "people power", Wakapolda Toni telah mengantisipasi dengan mempersiapkan langkah-langkah kontigensi.
"Tentunya sebagai aparat keamanan, kami telah mempersiapkan langkah-langkah kontigensi. Tapi menurut saya keamanan dapat terkendali," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Marwoto mengemukakan bahwa di Situbondo terdapat ada tiga tempat pemungutan suara (TPS) yang akan melakukan pemungutan suara ulang atau PSU.
"Tiga TPS yang akan melakukan PSU pada Sabtu (27/4) besok, yakni di TPS 01 Desa Awar-Awar, Kecamatan Asembagus, TPS 25 dan 22 di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji," paparnya.
Tiga TPS yang akan melakukan pemungutan suara ulang tersebut, mayoritas dikarenakan adanya pelanggaran pemilih dari luar Situbondo mencoblos di TPS dan sehingga dilakukan PSU. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
Wakapolda Jatim tinjau gudang logistik KPU Situbondo (Video)
Jumat, 26 April 2019 9:28 WIB
Tentunya sebagai aparat keamanan, kami telah mempersiapkan langkah-langkah kontigensi. Tapi menurut saya keamanan dapat terkendali