Madiun (ANTARA) - Kepala Terminal Purboyo Kota Madiun, Jawa Timur, Suyatno menyatakan jatah dana pemeliharaan terminal setempat pada tahun 2019 sangat minim dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tahun ini hanya dapat jatah Rp80 juta. Jumlah itu berkurang dari tahun 2018 yang mencapai Rp120 juta," ujar Suyatno kepada wartawan, Senin.
Menurut dia, dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki talang yang bocor, kamar mandi, serta menambal beberapa landasan terminal yang tidak rata.
Diketahui, landasan terminal untuk bus AKDP masih banyak yang berlubang dan tidak rata, sehingga ditemukan genangan air saat hujan dan setelahnya.
Selain itu, ada beberapa talang yang masih bocor. Jika hujan, timbul genangan di dalam terminal, hingga meluber sampai peron penumpang.
"Kami harus mengutamakan perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) yang harus mendapatkan penanganan sesegera mungkin, sebab kami harus menggunakan azas skala prioritas untuk menyiasati anggaran yang minim," kata dia.
Ia menambahkan, sebenarnya kondisi Terminal Purboyo sudah tidak layak, terlebih sebentar lagi akan menghadap masa angkutan Lebaran 2019.
Meski demikian ia tidak dapat berbuat banyak karena sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, terminal bus tipe A atau terminal bus yang melayani angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) pengelolaannya harus dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
"Meski demikian, kami tetap melakukan perawatan rutin dengan anggaran yang minim dari pusat (Kemenhub)," katanya.