Jember (ANTARA) - Ruang kelas SMP PGRI 3 Tempurejo yang berada di Desa Curahnongko, Kabupaten Jember, Jawa Timur rusak akibat banjir yang menyebabkan ambrolnya plengsengan sepanjang lebih 6 meter di tepi sungai di samping sekolah setempat.
"Hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari menyebabkan plengsengan yang berada di dekat sekolah ambrol, sehingga sebagian bangunan ruang kelas yang berada di atas plengsengan juga ambrol," kata Kepala SMP PGRI 3 Tempurejo Sugiarti di sekolah setempat, Kamis.
Ia mengatakan debit sungai yang cukup deras akibat hujan dengan intensitas tinggi turun selama beberapa hari terakhir di Kabupaten Jember menyebabkan plengsengan tidak kuat menahan derasnya air, sehingga pihak sekolah juga sudah mengantisipasi untuk tidak menggunakan ruang kelas tersebut.
"Retakan-retakan sudah ada di samping ruangan kelas, sehingga kami menggunakan ruang kelas lainnya yang agak jauh dari plengsengan untuk kegiatan belajar anak-anak untuk sementara waktu," tuturnya.
Menurutnya sebagian perlengkapan laboratorium yang disimpan di ruangan tersebut jatuh ke sungai dan hanyut, namun beberapa piranti komputer berhasil diselamatkan dan dipindah ke ruangan lainnya.
"Meski ruangan kelas rusak, aktivitas kegaiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan karena pihak sekolah menggunakan ruangan lain untuk KBM siswa dan berharap ruangan tersebut bisa segera diperbaiki," katanya.
Sementara Kapolsek Tempurejo AKP Suhartanto mengatakan hujan deras menyebabkan banjir di permukiman warga yang berada di dua desa di Kecamatan Tempurejo yakni Desa Curahnongko dan Wonoasri pada Minggu (17/3) dan Selasa (19/3), namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Banjir tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga bangunan sekolah, serta sebuah plengsengan di dekat SMP PGRI 3 Tempurejo ambrol terkikis hujan yang berdampak pada ruangan kelas di sekolah setempat rusak," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sudah meninjau ke lokasi tersebut dan membantu pihak sekolah membuat penahan plengsengan dari karung pasir, agar plengsengan tidak semakin tergerus air sungai yang dapat meluap akibat tingginya curah hujan di Kabupaten Jember.
Berdasarkan data BPBD Jember bencana banjir yang terjadi periode 18-19 Maret 2019 di Kecamatan Tempurejo dan Wuluhan berdampak pada 959 kepala keluarga (KK), tujuh fasilitas ibadah, tiga sekolah, satu puskesmas, 18 hektare lahan sawah, dan 400 ha lahan perkebunan.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah