Surabaya (Antaranews Jatim) - Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur Maruli Hutagalung “nyangkruk” (duduk santai) bareng “emak-emak” mengingatkan bahaya korupsi karena sangat merugikan banyak pihak.
“Saya pernah jadi jaksa dan menangkap koruptor-koruptor karena mereka pelaku kejahatan yang membuat rakyat menjadi sengsara,” ujarnya di sela cangkrukan dalam rangka Hari Antikorupsi Internasional di Surabaya, Sabtu malam.
Hadir pada kesempatan tersebut ratusan ibu-ibu sambil menikmati suguhan makanan tradisional, antara lain pisang goreng, kacang goreng, lumpia, hingga kopi dan teh.
Maruli yang maju pada Pemilu 2019 sebagai calon legislator DPR RI daerah pemilihan 1 (Surabaya-Sidoarjo) dari Partai NasDem itu menegaskan komitmennya mendonasikan setengah gajinya jika terpilih.
“Mengapa hanya setengah gaji? Karena kalau semuanya berarti saya bohong. Kalau semua gaji saya sumbangkan, kegiatan operasional saya uang dari mana? Kan saya tidak mau main proyek,” katanya.
Ia menyontohkan korupsi yang merugikan orang banyak, seperti gedung pendidikan dikorupsi lalu cepat rusak, jalan-jalan rusak juga karena korupsi, begitu juga pelayanan kesehatan bermasalah akibat korupsi.
“Termasuk harga obat-obatan dan alat kesehatan menjadi lebih mahal karena ada praktik korupsi. Jadi korupsi wajib kita berantas,” kata Maruli yang pernah dua kali menyabet penghargaan sebagai kepala kejaksaan tinggi terbaik dalam pemberantasan korupsi tersebut. (*)