Ngawi (Antaranews Jatim) - Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur menurunkan tim untuk meneliti sumur pompa yang mengeluarkan semburan air di persawahan Desa Sidolaju, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kepala Bidang Energi, Dinas ESDM Jawa Timur, Kukuh Sudjatmiko mengatakan, timnya telah mengambil sampel air dari pusat semburan dan sampel air yang menyembur untuk diteliti kandungannya. Tim terdiri dari lima orang yang terdiri dari para ahli geologi.
"Sampel air tersebut akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kadar gas yang ada. Diperkirakan gas yang ada ini jenis metan," ujar Kukuh kepada wartawan di Ngawi, Rabu.
Menurut dia, adanya gas metan tersebut ditandai dengan gelembung-gelembung air di sekitar sumur. Selain itu, dorongan dari gas metan itulah yang membuat semburan air bisa tinggi hingga mencapai 30-an meter.
"Bila tidak disertai dorongan gas yang keluar dari dalam tanah, maka semburan air hanya kecil saja," kata dia lanjut.
Ia menjelaskan, diprediksi semburan gas metan di area sumur pompa tersebut tidak berbahaya bagi warga. Apalagi semburan gasnya berada di area terbuka. Lain halnya bila semburan gas itu terjadi di ruang tertutup. Meski begitu, ia mengingatkan warga untuk tidak merokok di daerah tersebut.
Tim ahli dari Dinas ESDM Jatim memperkirakan semburan air tersebut tidak berlangsung lama. Hal itu seiring dengan habisnya gas metan, maka semburan akan mati dengan sendirinya.
Meski demikian, pihaknya tidak dapat memastikan kapan semburan air bercampur gas dan lumpur tersebut akan berhenti.
Sejak pertama kali keluar pada Minggu (5/8) hingga Rabu (8/8), semburan air dari sumur pompa milik Mujianto warga desa sekitar tersebut diperkirakan telah mengairi 5 hektare sawah di kawasan setempat.
Walau demikian, sang pemilik lahan dan sumur, Mujianto, mengaku rugi jutaan rupiah karena semburan air yang kuat itu telah merusak sumur pompanya dan areal persemaan padinya.
Hingga Rabu (8/8) petang, semburan air masih terjadi meski sedikit berkurang. Jika sebelumnya bisa mencapai ketinggian 30 meter, kini tinggi semburan hanya berkisar 20 hingga 25 meter.
Pengamanan di lokasi terjadnya semburan air juga masih ketat dilakukan oleh polsek dan koramil setempat. Pengunjung yang ramai mendatangi lokasi hanya diperbolehkan mendekat hingga garis polisi yang masih terpasang.
Seperti diketahui, sebuah sumur pompa di tengah area persawahan di Dusun Weru, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, mengeluarkan semburan air hingga mengagetkan warga desa sekitar.
Sumur tersebut adalah milik Mujianto warga Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, yang menyemburkan air bercampur lumpur setinggi 30 meter lebih hingga menyerupai air mancur besar. (*)