Kediri (Antaranews Jatim) - Kementerian ESDM menganggarkan untuk memberikan bantuan sebanyak 650 sumur bor untuk daerah yang kesulitan air bersih di seluruh Indonesia pada 2019 ini, lebih banyak ketimbang anggaran 2018 yang mencapai 506 unit.
"Seluruh Indonesia ada 506 di 2018. Itu naik dari 2017 yang hanya 200 unit. Sedangkan di 2019 ini, akan lebih banyak lagi hingga 650 unit," kata Kepala Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono di Kediri, Jumat.
Ia mengungkapkan pihaknya memang bertugas untuk menyediakan fasilitas air bersih untuk masyarakat terutama di daerah yang kesulitan air bersih. Masyarakat tidak bisa mengonsumsi air yang ada, sebab tidak laik konsumsi akibat tercemar.
Ia juga menambahkan, di Kabupaten Kediri mendapatkan pula bantuan untuk fasilitas mendapatkan air bersih berupa empat unit pompa air yang tersebar di Desa Puhjajar dan Desa Papar, Kecamatan Papar, Desa Mlati dan Desa Ploso, Kecamatan Mojo, dengan masing-masing mendapatkan satu unit.
Timnya juga sudah melakukan survei dan evaluasi, sehingga bantuan itu diserahkan. Sumur bor tersebut memiliki spesifikasi teknis yaitu kedalaman sumur antara 100-125 m, debit air rata-rata 2 liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inchi. Pasokan listrik sumur bor berasal dari genset dengan kapasitas 10 - 15 kVA, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter. Setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.800 jiwa penduduk.
Ia menambahkan, yang berhak mendapatkan bantuan memang dareah yang air bersih sulit didapatkan. Misalnya, karena struktur tanah berbatu atau tanahnya gamping (batu kapur), sehingga air sulit. Bahkan, tingkat kedalaman untuk menggali sumber air bisa mencapai 100-120 meter.
Bantuan tersebut, kata dia merata di seluruh Indonesia termasuk hingga Papua. Namun, yang paling banyak di Pulau Jawa, karena jumlah penduduk yang banyak.
Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di Kementerian ESDM tersebut sudah dimulai sejak awal tahun 2000. Terhitung dari tahun 2005 sampai dengan 2018 sebanyak 2.288 unit sumur bor telah dibangun dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. (*)