Ngawi (Antaranews Jatim) - Petugas Polres Ngawi mengambil sampel air beserta lumpur dari sumur pompa yang mengeluarkan semburan air di persawahan Desa Sidolaju, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, untuk diteliti.
"Kami mengambil sejumlah air yang keluar untuk barang bukti dan diteliti kandungannya apakah berbahaya atau tidak," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Ngawi AKP Maryoko kepada wartawan di Ngawi, Minggu.
Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi terkait pelaksanaan penelitian tersebut.
Guna mengantisipasi kejadian berbahaya, pihaknya mengimbau warga yang menonton semburan air mancur tersebut untuk tidak menerobos garis polisi yang telah dipasang. Sebab, dimungkinkan semburan di Kecamatan Widodaren tersebut mengandung gas yang berbahaya dan mudah terbakar.
"Jangan menyalakan rokok atau sumber api di sekitar lokasi semburan. Sebab sangat dimungkinkan mengandung gas yang mudah terbakar," kata dia.
Selain mengambil sampel, pihaknya juga berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk menindaklanjuti kejadian semburan sumur di sawah tersebut.
Sementara, warga Desa Sidolaju, Slamet mengatakan fenomena sumur pompa yang menyembur sejatinya bukan hal aneh di area persawahan setempat. Sebab, tak jauh dari lokasi kejadian sumur semburkan air saat ini, juga pernah muncul semburan air yang diikuti oleh semburan gas dan api dari dalam sumur pada tahun 2013 dan 2014.
"Dulu juga pernah ada kejadian sumur warga keluarkan api dan gas di tengah sawah pada beberapa tahun lalu," ungkap Slamet yang bekerja sebagai petani ini.
Sesuai data, pada 19 September 2013 terjadi semburan api dari sumur bor milik Salimun di area persawahan Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar.
Sedangkan pada 8 September 2014, juga muncul semburan api dari sumur bor milik Karno di area persawahan Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren.
Seperti diketahui, sebuah sumur pompa di tengah area persawahan di Dusun Weru, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, mengeluarkan semburan air hingga mengagetkan warga desa sekitar.
Sumur tersebut adalah milik Mujianto warga Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, yang menyemburkan air bercampur lumpur setinggi 30 meter lebih hingga menyerupai air mancur. (*)