Surabaya (Antaranews Jatim) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menyatakan telah mengamankan barang bukti narkotika sebanyak 40 kilogram selama bulan Januari sampai Juni 2018.
"Ada 40 kilogram, kebanyakan sabu-sabu dan ganja. BB itu dari yang pertama diamankan di Pelabuhan Tanjung Perak pada bulan Januari," kata Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Budi Santoso di sela pemusnahan barang bukti narkotika di Surabaya, Rabu.
Bambang mengatakan, semakin hari peredaran narkotika di wilayah Jatim semakin menyusut. Meski begitu, dia menyebut wilayahnya belum bisa dikatakan aman dari peredaran gelap narkotika karena pengedar selalu mencari peluang dan situasi.
"Seperti saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Batu, kemarin, dikiranya kita semua konsen di sana, tidak tahunya kita bisa menangkap 4 kilogram," ujarnya.
Ditanya berapa banyak tersangka yang ditembak mati, Bambang tidak bisa meyebutkan secara rinci. "Tembak mati itu kalau memang dia lari, daripada kita ketinggalan ya kita lakukan. Tapi yang ditangkap dari Januari sampai Juni ada 21an tersangka," ucapnya.
Untuk tingginya peredaran narkotika yang masuk ke Jatim, secara kasat mata, kata dia, dengan dilakukannya asesmen oleh BNNP Jatim berarti banyak permintaan. Meskipun secara data terbilang kecil.
Dijelaskan Bambang, maraknya peredaran gelap narkotika disebabkan beberapa hal, di antaranya narkotika yang bisa masuk melalui jalur mana pun yang tidak diduga petugas, seperti lewat jalur mana, bisa lewat darat, laut dan udara.
"Kalau datanya memang kecil tapi secara fakta kita bisa lihat sendiri. Makanya ayo kita sama-sama cegah tangkal untuk memutus jaringan. Makanya kita melakukan P4GN ini secara masive, dengan harapan minimal bisa mengurangi peredaran narkotika," ucapnya.(*)
BNNP Jatim Amankan 40 Kilogram Narkotika Selama Januari-Juni
Rabu, 25 Juli 2018 12:26 WIB
Tembak mati itu kalau memang dia lari, daripada kita ketinggalan ya kita lakukan. Tapi yang ditangkap dari Januari sampai Juni ada 21an tersangka