Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Jawa Timur mendapatkan penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur karena dinilai aktif dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Pemberian penghargaan itu diserahkan secara simbolis oleh Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Drs. Mohammad Aris Purnomo yang bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Badan Narkotika Nasional (BNN) kepada Lapas Kelas I Surabaya, Rabu.
Kakanwil kemenkumham Jatim Imam Jauhari yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi capaian ini.
"Capaian ini harus bisa dicontoh oleh lapas dan rutan jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim yang lain," ucap Imam.
Menurut Imam, predikat yang diberikan oleh BNNP Jawa Timur merupakan upaya yang selama ini terus dilakukan oleh jajarannya. Khususnya Lapas Kelas I Surabaya.
"Komitmen kami jelas dalam upaya P4GN, kami selalu menggandeng BNN dalam giat penggeledahan rutin, tes urine maupun rehabilitasi sosial," kata Imam.
Tidak hanya itu saja, kata dia, pihaknya juga menggandeng aparat penegak hukum maupun pemangku kepentingan lain termasuk beberapa kali melakukan upaya penggagalan masuknya narkotika ke dalam lapas.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Drs. Mohammad Aris Purnomo menyampaikan, terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Lapas Kelas I Surabaya karena telah berpartisipasi aktif dalam upaya P4GN sehingga Lapas Kelas I Surabaya layak diberikan penghargaan Lapas Bersih Narkoba (Bersinar)
“Pemberian penghargaan ini menjadikan pemacu semangat kami dan jajaran dalam mewujudkan upaya P4GN menuju Lapas Bersinar,” ucap Aris.
Jenderal polisi bintang satu itu menyampaikan bahwa pihaknya berterima kasih atas kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan sangat baik antara BNNP dengan Kemenkumham Jatim.
"Sinergitas ini harus terus dibangun demi pemberantasan narkoba di Indonesia," katanya.
Hal tersebut menurutnya penting dilakukan, karena ketika pemberantasan narkoba tidak dijalankan dengan maksimal maka masa depan generasi muda akan terancam.
"Maka boleh jadi di tahun 2040 nanti kita tidak bisa menikmati bonus demografi," ujarnya.
Kepala Lapas Kelas I Surabaya Jalu Yuswa Panjang mengatakan bahwa jajarannya akan selalu berkomitmen dan terus konsisten mewujudkan "Lapas Bersinar" serta siap bersinergi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait untuk memastikan keamanan dan ketertiban Lapas Kelas I Surabaya.
“Semoga semakin erat lagi baik itu dalam berkinerja maupun silaturahmi di antara kita semua," kata Jalu.