Surabaya (Antaranews Jatim) - Posko Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) yang dibuat Garda Muda Bibit Unggul (GMBU) Surabaya menerima sekitar 27 pengaduan warga seputar PPDB SMP/MTs 2018 di Kota Pahlawan.
"Sejak posko PPDB GMBU dibuka 2 Jui 2018, hingga saat ini ada sekitar 27 orang yang sudah mendatangi posko untuk konsultasi seputar PPDB," kata Ketua Posko PPDB GMBU Kota Surabaya
Risnawang Erdi Damara di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, 27 warga tersebut mengadu seputar siswa dari keluarga miskin yang nilai ujian akhir lebih besar, namun tidak diterima jalur mitrawarga atau dikenal jalur keluarga miskin.
Selain itu, lanjut dia, ada juga sejumlah warga Surabaya yang tanya cara mendaftarkan PPDB online atau daring (dalam jaringan), apabila sudah mengikuti jalur kawasan.
"Ada juga yang tanya warga tidak mampu, namun nilainya tidak mumpuni, terus bisa diarahkan ke sekolah mana saja," ujar mahasiswa Universitas Negeri (Unesa) Surabaya ini.
Dari 27 pengaduan warga tersebut, kata dia, ada sekitar tujuh warga Surabaya yang meminta tolong kepada tim di Posko GMBU agar mendaftarkan PPDB daring.
Risnawang mengatakan posko PPDB yang diinisiasi oleh mahasiswa Penerima Beasiswa Bibit Unggul Kota Surabaya ini dibuka 2-4 Juli 2018 mulai pukul 09.00-16.00 WIB di Balai RW II Krembangan Bhakti, Surabaya.
"Ini sebagai wujud pengabdian kami kepada masyarakat di Surabaya," uajrnya.
Posko PPDB ini, kata dia, membantu memberikan informasi dan tata cara mengakses PPDB daring oleh masyarakat yang gagap teknologi (gaptek).
"Dari posko ini diharapkan mengetahui kesulitan yang ada di masyarakat sehingga nantinya dapat memberi masukan pada dinas pendidikan terkait," katanya. (*)
Posko GMBU Terima 27 Pengaduan PPDB Surabaya 2018
Selasa, 3 Juli 2018 17:15 WIB
Sejak posko PPDB GMBU dibuka 2 Jui 2018, hingga saat ini ada sekitar 27 orang yang sudah mendatangi posko untuk konsultasi seputar PPDB