Pamekasan (Antaranews Jatim) - Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi tantangan carok pendukung pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Pamekasan yang disebarkan secara berantai dalam bentuk rekaman pesan suara dan media sosial facebook menjelang Pilkada 27 Juni 2018.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing atau terprovokasi hal tersebut," ujar Kapolres kepada Antara per telepon, Selasa malam.
Kapolres mengemukakan hal ini, menanggapi pesan rekaman suara berantai melalui whatsAapp yang berisi tantangan carok menjelang pelaksanaan Pilkada Pamekasan 27 Juni 2018.
Pesan rekaman suara yang berisi tantangan carok yang disampaikan oleh orang yang mengaku bernama Ra Fauzan dari Berruh, Proppo, Pamekasan, ini menyebar kepada para pengguna aplikasi messenger whatsApp dalam beberapa hari terakhir ini.
Dalam rekaman berdurasi 1 menit 7 detik ini, sang penyampai pesan menghujat orang yang bernama Ra Ali dan menantang carok, karena yang bersangkutan dinilai selama ini menyampaikan komentar melalui facebook dan whatsApp yang tidak baik.
Di Pamekasan, Lora atau "Ra" merupakan gelar bagi putra tokoh agama atau kiai, dan penantang carok dan yang ditantang, keduanya merupakan putra kiai.
Pesan rekaman suara tantangan carok ini menyebar luas kepada masyarakat Pamekasan, dan berpotensi menimbulkan carok massal. Apalagi, pesan balasan mengenai tantangan carok yang disampaikan Ra Fauzan kepada Ra Ali itu juga mulai beredar luas di masyarakat.
Dalam rekaman pesan suara balasan tantangan carok, sang penyampai pesan menyampaikan akan melayani tantangan carok yang disampaikan Ra Fauzan yang disebarkan melalui pesan berantai whatshapp sebelumnya, apabila yang bersangkutan memang memaksa.
Namun, sang penyampai pesan balasan tantangan carok Lora Fauzan itu, bukan Ra Ali. Dalam rekaman pesan suara balasan berdurasi 56 detik tersebut, terdengar nara suara keras dan penuh emosi.
"Jika memang ingin carok, tidak usah dengan Ra Ali, dengan saya saja, ketemuan dengan saya dimanapun,". Demikian pesan suara balasan tantangan carok itu.
Lora yang terlibat tantangan carok melalui pesan suara berantai whatshapp ini merupakan pendukung cabup/cawabup berbeda di Pilkada 27 Juni 2018.
Kapolres menjelaskan, sejak beredarnya pesan suara tantangan carok itu, pihaknya langsung memerintah Polsek Proppo dan Polsek Palengaan agar melakukan upaya preventif dengan meningkatkan patroli dan monitoring.
"Upaya mediasi terus kami lakukan. Mudah mudahan bisa terwujud," ujar Kapolres.
"Mari semuanya, sama-sama berupaya menciptakan situasi yang kondusif, aman dan damai di Kabupaten Pamekasan ini," katanya, menambahkan.
Pilkada di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang akan digelar pada 27 Juni 2018 itu diikuti dua pasangan calon. Masing-masing pasangan Badrut Tamam - Raja`e (Berbaur) dengan nomor urut 1 dan pasangan KH Kholilurrahman-Fathor Rohman (Kholifah) dengan nomor urut 2.
Kedua calon bupati itu, yakni Badrut Tamam dan Kholilurrahman, merupakan tokoh agama yang sama-sama mendapatkan dukungan ulama di wilayah itu. Keduanya juga masih famili dan berasal dari partai yang sama, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Badrut Tamam sebelumnya menjadi anggota DPRD Jatim dari PKB, sedangkan KH Kholilurrahman sebelumnya anggota DPR RI juga dari PKB. (*)
Warga Pamekasan Diimbau tak Terprovokasi Tantangan Carok Pendukung Cabup
Selasa, 19 Juni 2018 20:29 WIB