Surabaya (Antaranews Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan Dalian Maritime University (DMU) Tiongkok untuk meningkatkan riset tekonologi maritim antarkeduanya yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepaham (MoU) di ITS, Senin.
Wakil Rektor IV ITS bidang Penelitian, Inovasi dan Kerja Sama Prof Ketut Buda Artana mengatakan, akan ada beberapa program yang akan dijalankan antara ITS dengan DMU antara lain program pertukaran mahasiswa dan dosen antar kedua perguruan tinggi selain riset teknologi, khususnya dalam bidang kemaritiman.
"Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan DMU ini, tentunya tidak hanya dengan Fakultas Teknologi Kelautan saja, MoU ini juga sangat terbuka untuk bidang lain dalam pengembangannya," ujar alumnus doktoral Kobe University, Jepang ini.
Ia mencontohkan, bisa dalam bidang ICT (Information and Communication Technology), elektronika dan engineering. Ketut juga menambahkan, saat ini pemerintah Indonesia sedang menjalin kerja sama erat dengan Pemerintah Tiongkok, khususnya di bidang industri.
Sementara yang sedang berjalan salah satunya di bidang kelautan yaitu proyek besar Jalur Sutra China, yang ingin menghubungkan negara Tirai Bambu tersebut dengan negara-negara di ASEAN melalui jalur laut.
"Itu kesepakatan dalam level pemerintah, tentunya kesepakatan itu juga harus didukung oleh perguruan tinggi. Di sini, ITS ingin mengambil peran untuk turut berperan dalam kerja sama tersebut untuk mensukseskannya," ucapnya.
Sementara itu Vice President Dalian Maritime University, Prof Liu Zhengjiang mengatakan dirinya melihat besarnya potensi masing-masing perguruan tinggi di bidang kemaritiman dan berharap semua program akan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak yang besar bagi keduanya.
"Kami memiliki enam belas ribu jurusan S1, delapan ribu S2 dan seribu S3, kami berharap ke depannya akan terbuka peluang untuk kerja sama yang lebih di antara DMU dan ITS," tuturnya.
Sebelumnya, para rombongan dari DMU yang terdiri dari mahasiswa dan sejumlah dosen ini sengaja menaiki kapal latih mereka dari Tiongkok menuju Indonesia. Dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, lantas mereka bertolak ke Surabaya dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak.(*)