Jember (Antaranews Jatim) - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Kabupaten Jember, Jawa Timur, memberikan pelatihan penanganan korban kekerasan anak dan perempuan kepada kader konselor di sekretariat IKAPMII setempat, Kamis.
"Pelatihan teknik dasar konseling sebagai bagian dari penanganan korban Kekerasan terhadap perempuan dan anak itu diikuti peserta yang berasal dari kader perempuan PMII dan IKAPMII se-Kabupaten Jember," kata Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keadilan Sosial IKAPMII Jember Dr Agustina Dewi di Jember.
Menurutnya, masih banyak kasus kekerasan yang menimpa anak dan perempuan di Kabupaten Jember, namun belum seluruhnya mendapatkan penanganan dan pendampingan secara maksimal, bahkan kasus-kasus seperti itu terus berulang.
"Untuk itu, kami IKAPMII ingin berkontribusi dalam pencegahan dan membantu korban kekerasan yang dialami perempuan dan anak di Jember," tuturnya.
Sementara psikolog Fatchul Munir yang juga pemateri dalam kegiatan itu menjelaskan konseling itu arahnya adalah fokus kepada korban, menguatkan korban dan bertujuan untuk mendorong korban agar mampu mengambil keputusan yang terbaik dengan memahami konsekuensinya.
"Dengan pelatihan itu, kami berharap kader PMII bisa memberikan konseling kepada korban kekerasan yang dialami anak dan perempuan, terutama di sekitar lingkungannya karena kekerasan tersebut bisa terjadi kapan saja siapa saja," katanya.
Ketua Umum IKAPMII Jember Dr Akhmad Taufik mengatakan forum pelatihan itu ditindaklanjuti dengan pembentukan kepengurusan "Rumah Teduh" yakni semacam lembaga advokasi dan perlindungan perempuan dan anak yang ada di bawah naungan yayasan IKAPMII Jember.
"Lembaga itu memiliki posisi yang strategis dan diharapkan nanti semua korban kekerasan anak-anak dan perempuan bisa memanfaatkan `Rumah Teduh` IKAPMII itu sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat yang humanis," ujarnya.(*)