Malang, (Antaranews Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Malang menggagas program Pasar Sadar BPJS, dimana pedagang di pasar tersebut menjadi sasaran kepesertaan baru dan kalau memungkinkan bisa menjadi agen BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang Cahyaning Indriasari di Malang, Jumat mengemukakan untuk merealisasikan program Pasar Sadar BPJS tersebut, pihaknya dalam waktu dekat segera melakukan sosialisasi agar pedagang memahami akan pentingnya BPJS Ketenagakerjaan bagi mereka.
"Untuk tahap awal, kami memilih Pasar Oro-oro Dowo sebagai proyek percontohan. Dan, Pasar Sadar BPJS menjadi satu-satunya di Jawa Timur," kata Cahyaning Indriasari yang akrab dipanggil Naning tersebut.
Selain menggagas program Pasar Sadar BPJS, katanya, pada tahun ini pihaknya akan menambah dua Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Kabupaten Malang. Dua desa tersebut adalah Desa Ketawang di Kecamatan Gondanglegi dan Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang.
Tahun lalu, lanjutnya, ada satu desa yang mendeklarasikan sebagai Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan, yakni Desa Tunjung Tirto, Kecamatan Singosari. Sehingga, pada tahun ini ada tiga Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan.
Menyinggung target kepesertaan baru pada 2018, Naning mengatakan untuk pekerja formal sekitar 49 ribu dan pekerja informal sekitar 20 ribu. "Ke depan trend-nya kok akan lebih banyak menyasar pekerja informal yang potensinya cukup besar, sedangkan pekerja formal secara bertahap sudah diaftarkan perusahaan masing-masing. Lama-lama kan habis, kecuali ada perusahaan baru," ujarnya.
Naning mengemukakan realisasi kepesertaan baru hingga Maret 2018, untuk pekerja informal mencapai 5.763 orang dan pekerja formal 6.700 orang. Untuk mencapai target kepesertaan baru pada 2018, pihaknya terus berinovasi dengan menggelar sosialisasi dengan beragam cara dan beragam kalangan.
"Besok (Sabtu, 5/5), kami akan sosialisasi kepada sopir bus, angkutan kota (angkot) dan angkutan pedesaan di Terminal Arjosari dengan menggandeng mahasiswa Universitas Brawijaya UB) Malang yang menjadi `Brand Ambassador` BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.
Selanjutnya, kata Naning, pihaknya akan menyasar pekerja informal yang berkecimpung di usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memiliki izin. "Yang pasti, seluruh potensi yang ada akan kami gali dengan harapan seluruh pekerja, termasuk pekerja bukan penerima upah (BPU) bisa terkover BPJS Ketenagakerjaan karena bermanfaat untuk melindungi mereka dari berbagai risiko kerja," katanya.(*)