Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya memberikan penghargaan kepada 334 pendonor darah yang sudah 50 kali mendonorkan darahnya secara suka rela selama 2017.
"Semuanya mendonorkan darahnya di unit Donor Darah PMI Kota Surabaya. Kami juga memberikan penghargaan kepada penggerak donor darah terbaik selama 2017 ini," kata Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan saat memberikan sambutan di acara penghargaan pendonor darah di Graha Sawunggaling, Surabaya, Senin.
Menurut dia, pemberian penghargaan ini dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Sedunia dan Bulan Sabit Merah ke 155 dan HUT ke-63 Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya.
Selain itu, kata dia, PMI Surabaya juga memberikan penghargaan berupa pin emas kepada para juara umum di antaranya untuk kategori LSM diraih oleh Totok Sudarto dari Harmoni Karaoke Club, kategori instansi diberikan kepada Bank Indonesia dan untuk kategori sekolah atau perguruan tinggi diraih oleh Universitas Airlangga.
Ketiganya mendapatkan pin emas yang disematkan langsung oleh Ketua PMI Surabaya Hendro Gunawan. Adapun yang mendapatkan penghargaan sebanyak 344 orang, terdiri dari pria 311 orang dan wanita 23 orang.
Ia menjelaskan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemkot Surabaya kepada pahlawan kemanusiaan yang telah mendonorkan darahnya selama 2017.
Dengan donor darah dari mereka itu, lanjut dia, maka masyarakat yang sedang mendapatkan musibah bisa langsung teratasi dari segi darahnya. "Oleh karena itu, kami atas nama pemerintah kota dan atas nama PMI Surabaya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendonorkan darahnya selama ini," ujarnya.
Menurut Hendro, donor darah itu merupakan perbuatan mulia, sehingga pihaknya meminta kepada semua pihak untuk terus mengajak lingkungan sekitarnya, baik keluarga, kerabat dan tetangga untuk melakukan perbuatan mulia itu.
Bahkan, ia meminta para pendonor dan penggerak yang sudah mendapatkan penghargaan itu untuk terus melakukan donor darah secara rutin, tanpa harus menunda saat memasuki waktu donor.
"Berkat para pendonor darah ini, maka Kota Surabaya sudah melebihi target nasional angka keamanan darah. Target dari pusat ditetapkan angka keamanan darah nasional adalah 2 persen dari jumlah populasi setiap tahunnya. Sedangkan di Surabaya telah berhasil mencapai angkat 14 persen dari jumlah penduduk Kota Surabaya," katanya.
Hendro juga menjelaskan bahwa Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya untuk yang pertama kalinya di Indonesia mendapatkan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM pusat. Bahkan, Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya juga menjadi yang terbaik di Indonesia.
"Makanya, kami selalu menjadi rujukan study banding bagi unit donor darah daerah lain," kata dia.
Pada kesempatan itu, Hendro juga memastikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta pelayanan kepada masyarakat, Pemkot Surabaya telah memberikan dana hibah kepada PMI Kota Surabaya untuk pembangunan fasilitas gedung PMI. Harapannya, pelayanan bisa terus ditingkatkan dan bisa semakin maju ke depannya.
"Apalagi, kami sudah sering dibantu oleh PMI selama ini. Jadi, kalau ada musibah, biasanya tim dari PMI ini yang datang pertama kali. Ke depannya, kami akan terus berusaha meningkatkan pelayanan sehingga semakin maju dan dapat maksimal membantu masyarakat," ujarnya.
Totok Sudarto dari Harmoni Karaoke Club yang meraih penghargaan pin emas PMI Surabaya mengaku senang dengan penghargaan itu. Sebab, jerih payahnya dihargai oleh Pemkot Surabaya atau PMI Surabaya.
"Meskipun, pada hakekatnya ini bukan tujuan utama kami dalam menggerakkan donor darah ini. Saya sangat senang dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemkot, mereka peduli kepada kami," katanya.
