Bojonegoro (ANTARA) - Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro mengampanyekan donor darah, dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia (HDDS) bersamaan Car Free Day di Alun-alun Kota Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu.
Kepala UDD PMI Bojonegoro Imam Sutrisno menjelaskan kegiatan itu diikuti dewan kehormatan, pengurus, staf, relawan donor, PMR, KSR dan masyarakat. Para peserta membentangkan spanduk dan membawa atribut seruan donor darah.
"Dalam rangka hari donor darah sedunia UDD PMI Bojonegoro mengampanyekan donor darah untuk membantu sesama yang membutuhkan darah," ujarnya.
Menurutnya, peringatan donor darah sedunia diadakan setiap tahun dengan beberapa konsep berbeda. Tahun ini bertema "Terimakasih Pendonor Darah" yang diadakan di Alun-alun Kota Bojonegoro dengan berbagai rangkai acara.
"Acara itru, mulai kampanye keliling seputaran alun-alun, penyerahan penghargaan kepada para pendonor, pemeriksaan kesehatan dan undian berhadiah," kata dokter Imam yang juga ketua panitia pelaksana.
Sementara itu Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Bojonegoro, Herry Sudjarwo mengatakan, hari donor darah sedunia 2024 dengan tema 'Terimakasih Pendonor Darah' merupakan tema yang memperlihatkan kepada kita tentang berharga dan pentingnya para pendonor darah maupun kegiatan donor darah.
"Tanpa peran pendonor darah banyak nyawa yang akan dipertaruhkan karena kebutuhan darah kurang. Namun dapat dimaknai pentingnya persaudaraan, solidaritas dan kepedulian terhadap sesama serta bagi pendonor darah itu sendiri," kata mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bojonegoro itu.
Sehingga melalui kegiatan ini, Lanjut Herry, PMI Bojonegoro memberikan apresiasi kepada pendonor darah sukarela yang telah menyumbangkan darahnya untuk sesama melalui UDD PMI serta penggerak donor darah dengan sukarela menggerakkan masyarakat ikut kegiatan sosial donor darah di Kabupaten Bojonegoro.
Ditambahkan, melalui semangat kebersamaan ini para pendonor darah sukarela menjadi bagian dari penyebaran nilai-nilai kemanusiaan untuk terus membantu umat manusia tanpa membedakan suku, bangsa, agama dan ras.
"Gerakan ini harus terus menerus digulirkan, dikampanyekan kepada masyarakat luas, sehingga mendorong munculnya aksi-aksi kemanusiaan yang bergerak sampai pelosok desa," kata Herry, yang juga mantan Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro dua periode itu.