Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur menegaskan mendukung sepenuhnya pembangunan bandara di wilayah itu sebab ke depan bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di wilayah ini.
"Pada prinsipnya pemkab sangat mendukung akan adanya rencana pembangunan bandara, karena memang manfaatnya besar untuk masyarakat khususnya Kabupaten Kediri," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan di Kediri, Kamis.
Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dengan bentuk dukungan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten dengan rencana pembangunan bandara tersebut.
Ia hanya menegaskan, lokasi pembangunan memang di kabupaten, tapi yang investor adalah dari pihak swasta.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencananya bandara yang akan dibangun di Kabupaten Kediri, akan direalisasikan akhir 2018. Pada akhir 2019, rencananya bandara tersebut sudah bisa dioperasionalkan.
Hal itu diungkapkan oleh Budi setelah menghadiri rapat koordinasi di Kemenko Maritim, Jakarta, Kamis, bersama sejumlah pemangku kepentingan termasuk TNI Angkatan Udara, PT Gudang Garam Tbk sebagai investor bandara Kediri dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Rencananya bandara tersebut akan dibangun dengan landas pacu sepanjang 3.000 meter. Namun, pada tahap awal, panjang landas pacu akan dibangun sepanjang 2.400 meter. Saat ini, pembangunan bandara itu masih baru masuk tahap penetapan lokasi serta penetapan desain.
Rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kediri tersebut juga telah mendapat dukungan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah hingga TNI AU.
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Arie Yuriwin, dalam kesempatan yang sama, juga menambahkan saat ini pihaknya sedang menyiapkan penetapan lokasi agar bisa melaksanakan pengadaan tanah.
"Kan harus ada kesesuaian tata ruang, baru keluar penetapan lokasi. Baru kita pengadaan tanah," katanya.
Ia menjelaskan total lahan yang akan digunakan untuk pembangunan bandara seluas 457 hektare yang sebagiannya telah dimiliki Gudang Garam. "Kendalanya soal di tata ruang saja," kata Arie.(*)