Jember, 21/3 (Antara) - Universitas Jember menjalin kerja sama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang ditandai dengan penandatanganan naskah kesepahaman (MoU) antara Rektor Unej Moh. Hasan dengan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di aula lantai 2 gedung rektorat kampus setempat, Rabu.
"Kerja sama dengan perguruan tinggi diperlukan mengingat pengarusutamaan HAM membutuhkan dukungan para cerdik cendekia yang ada di lingkungan perguruan tinggi, sehingga kerja sama yang dijalin meliputi pengkajian dan penelitian mengenai bidang HAM, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, kegiatan ilmiah lainnya," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Kampus Universitas Jember (Unej) di Jember, Jawa Timur.
Menurutnya kerja sama dengan perguruan tinggi sudah menjadi strategi Komnas HAM sejak lama yang kini makin dikembangkan karena perguruan tinggi memiliki keunggulan dengan adanya pusat kajian, beragam penelitian serta gerakan advokasi di bidang HAM yang hasil-hasilnya dapat menjadi masukan bagi Komnas HAM.
"Harapannya sinergi itu akan membuahkan narasi HAM yang lahir dari Indonesia, sebab nilai-nilai HAM sejatinya berasal dari semua bangsa. Saya juga mengapresiasi kajian HAM yang sudah dilakukan oleh Unej, khususnya di bidang agraria dan buruh migran," katanya.
Ahmad Taufan mengatakan ada dua hal yang kini menjadi perhatian Komnas HAM RI yakni penghormatan atas prinsip-prinsip kemerdekaan dan konflik agraria, bahkan dalam pengaduan terbanyak di Komnas HAM yakni persoalan konflik agraria.
"Apalagi kini Indonesia memasuki tahun politik, kami harapkan semua pihak menghormati HAM, sehingga angka pelanggaran HAM tidak semakin meningkat karena pantauan Komnas HAM ada tren kecenderungan meningkat hingga mengarah pada kasus kekerasan," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Unej Moh. Hasan meminta lembaga Center for Human Rights, Multiculturalism and Migration (CHRM2) sebagai pusat kajian HAM di Kampus Tegalboto Unej untuk aktif mengambil bagian dalam kasus HAM.
"Selama ini inisiatif pengarusutamaan HAM lebih banyak berasal dari kalangan dunia barat, sehingga sudah saatnya kami aktif menyuarakan HAM yang berbasis pada cara pandang dan nilai-nilai Indonesia. Saya berharap amanat kerja sama ini dijaga, agar memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia," katanya.
Semetara Ketua CHRM2 Unej Al Khanif memaparkan program yang sudah disiapkan dalam rangka mengisi kerja sama dengan Komnas HAM di antaranya menyiapkan penerbitan dua buku mengenai Pancasila dan HAM, termasuk menyiapkan penerbitan tiga jurnal yang akan fokus pada kajian HAM.
"Kami juga aktif memberikan advokasi kepada masyarakat, khususnya petani dalam kasus-kasus konflik agraria yang terjadi di Jember dan sekitarnya," tuturnya.
Kegiatan penandatanganan naskah kesepahaman Unej-Komnas HAM menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian rapat tahunan dan sarasehan bertema "Sinergi Penguatan Antar Lembaga Hak Asasi Manusia" di Indonesia yang digelar di Unej selama dua hari (20-21/3).
Pada hari pertama, diisi dengan sarasehan yang diikuti oleh para dosen yang tergabung dalam Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia (Sepaham) dengan beberapa isu sentral yang dibahas. Antara lain pemetaan posisi dosen, pengkaji, dan peneliti HAM di Indonesia, pembacaan atas tren pengkajian dan penelitian gerakan HAM, serta membangun mekanisme kerja sama yang lebih strategis dalam pengarusutamaan HAM di Indonesia.
Para peserta yang hadir adalah para pengajar HAM di perguruan tinggi antara lain Universitas Airlangga Surabaya, UII Yogyakarta, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Surabaya, Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Jember dan lainnya. Turut hadir para pemerhati HAM serta sosail budaya.(*)
Unej Bersinergi dengan Komnas HAM Lakukan Penelitian-Kajian HAM
Rabu, 21 Maret 2018 17:46 WIB
Apalagi kini Indonesia memasuki tahun politik, kami harapkan semua pihak menghormati HAM, sehingga angka pelanggaran HAM tidak semakin meningkat karena pantauan Komnas HAM ada tren kecenderungan meningkat hingga mengarah pada kasus kekerasan,