Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna menargetkan memiliki 100 profesor sebelum tahun 2028 yang disampaikan saat pidato pengukuhan empat guru besar di Gedung Auditorium kampus setempat, Sabtu.
Empat guru besar yang dikukuhkan adalah Puspita Sari dari Fakultas Teknologi Pertanian, Tri Chandra Setiawati dari Fakultas Pertanian, Novi Puspitasari dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan terakhir I Gede Widhiana Suarda dari Fakultas Hukum.
"Saya optimis sebelum tahun 2028 nanti jumlah profesor di Unej sudah mencapai tiga digit atau 100 karena saat ini berjumlah sebanyak 84 orang dengan bertambahnya empat guru besar yang dikukuhkan hari ini," kata Rektor Iwan Taruna di Gedung Auditorium Unej.
Ia menyampaikan rasa syukur dan bangga atas tambahan empat guru besar di kampus yang dipimpinnya dan jumlah itu akan bertambah karena pada April 2025 nanti direncanakan akan ada enam profesor yang akan dikukuhkan dan tiga orang dosen pengajuan guru besarnya tengah berproses di Ditjen Dikti Kemendiktisaintek.
"Untuk mewujudkan target itu, Unej telah menyiapkan program hibah percepatan guru besar hingga insentif bagi dosen yang akan mempublikasikan hasil penelitiannya ke jurnal ilmiah terakreditasi internasional," tuturnya.
Iwan menjelaskan peran para profesor di kampus sangatlah penting dan mereka menjadi teladan bagi sesama dosen karena untuk mencapai jabatan guru besar memerlukan usaha luar biasa yang mencerminkan dedikasi, kerja keras, serta kontribusi akademik yang signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
"Mereka bukan hanya bertanggung jawab dalam pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Menurutnya, para profesor adalah motor utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, kemudian memperluas jaringan kerja sama akademik, serta memastikan bahwa perguruan tinggi itu terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
"Oleh karena itu saya berharap para profesor menjadi insan yang jujur, unggul, konsisten dan obyektif," ucap Rektor Unej dua periode itu.
Pengukuhan empat guru besar dilaksanakan oleh Ketua Senat Unej Andang Subaharianto yang berharap kepada para profesor menjadi penyemangat untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia tercinta.
Ia mengutip pesan mahaguru Ilmu Sejarah Indonesia Prof. Sartono Kartodirdjo "Seorang guru besar wajib konsisten menciptakan karya, berinovasi dan terus menyumbangkan kontribusi nyata bagi bangsa. Dan bukannya seperti pohon pisang yang setelah berbuah kemudian mati," katanya.
Sementara itu, salah satu guru besar hukum pidana yang dikukuhkan yakni Prof. I Gede Widhiana Suarda dalam orasi ilmiahnya berjudul "Pidana Mati di Indonesia: Mengubah Sebuah Warisan Kolonial” menjelaskan pendirian akademiknya atas polemik hukuman mati di Indonesia dan mendukung penghapusan hukuman mati dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Alasannya karena pembatasan penggunaan pidana mati oleh lembaga yudikatif, hanya 28 persen saja negara di dunia yang masih menerapkan hukuman mati, dampak dari pidana mati dan adanya risiko kesalahan dalam penjatuhan pidana mati," ujarnya.*