Madiun (Antaranews jatim) - Ratusan petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kota Madiun mengikuti pelatihan pemadam kebakaran yang digelar oleh petugas pemadam kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Madiun sebagai antisipasi bencana kebakaran.
Pelatihan yang diikuti sekitar 186 petugas Satlinmas tersebut digelar meliputi teori dan dilanjutkan praktik berupa simulasi pemadaman kebakaran di Lapangan Pilangbango, Kota Madiun, Selasa.
Komandan Regu (Danru) III Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kota Madiun Suyanto mengatakan latihan teori dan praktik pemadaman kebakaran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan petugas Satpol PP dan memberdayakan masyarakat yang tergabung sebagai petugas Satlinmas di masing-masing kelurahan.
"Masyarakat sebenarnya sudah dibekali berbagai alat pemadam tradisional di lingkungan sekitar. Hanya, masih banyak yang belum memahami penggunaannya. Dengan kegiatan ini, bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran para petugas sudah terampil melakukan pemadaman api," ujar Suyanto.
Setelah mengikuti latihan tersebut, ia berharap petugas Satlinmas yang berada di masing-masing lingkungan kelurahan memahami apa saja yang bisa menyebabkan kebakaran.
Dalam pelatihan tersebut, petugas Satpol PP dan Satlinmas diajari bagaimana cara memadamkan api pada kasus kebakaran kecil menggunakan alat tradisional.
Adapun alat tradisional yang digunakan di antaranya karung goni, kain sarung, hingga pasir. Namun, penggunaannya harus tepat.
Suyanto menyebut ada beberapa langkah pemadaman api menggunakan kain. Mulai cara memegang hingga cara meletakkannya. Kain wajib dibasahi terlebih dahulu. Pegang bagian ujung kemudian putar tangan hingga kain menutupi bagian jari hingga lengan.
Saat melakukan latihan simulasi pemadaman kebakaran, para peserta latihan juga memraktikkan bagaimana cara memadamkan api menggunakan karung basah, alat pemadam kebakaran ringan (APAR), bahkan menyemprotkan air menggunakan mobil pemadam kebakaran.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan petugas semakin terampil dan tidak panik jika sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran di lingkungannya. (*)