Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Budi Santoso saat sambutan menyampaikan rasa terima kasihnya pada pihak yang telah membantu terkait pembangunan gedung baru untuk BNNP Jatim.
"Ini dukungan berbagai pihak. Terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan Gubernur Jawa Timur yang telah menghibahkan 25 miliar," ujar Brigjen Pol Bambang Budi Santoso.
Ia berharap pembangunan gedung baru tersebut bisa menjadi dongkrak kinerja BNNP Jatim. Selain itu, pembangunan ini sebagai momentum penting untuk pembentukan BNN kabupaten/kota di Jatim yang saat ini masih ada 16 BNNK dari 38 kabupaten/kota.
"Harapan kami gedung kantor dapat menjadi prototype BNN di Indonesia dengan pilar yang tetap mempertahankan kearifan kota kabupaten lainnya," katanya.
Gubernur Jatim Soekarwo menyampaikan rencana pembangunan gedung BNNP Jatim ini bukan hanya sebagai bentuk fisik tapi juga misi keseriusan penangani masalah yang dapat menghancurkan mental yaitu memerangi narkoba.
"Ini simbolik (peletakan batu pertama) sebagai program. Permasalahan narkoba jika tidak dilakukan serius saya kira semua program yang dilakukan tidak ada manfaatnya," kata Gubernur.
Pakde Karwo sapaan Soekarwo mengatakan, tidak ada gunanya membangun fisik jika serangan penghancuran mental tidak serius ditangani. Deteksi dini dan komitmen haruslah sungguh-sungguh. Untuk itu dirinya mengajak semua komponen ikut turut serta memberantas narkoba.
Sementara itu, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan program pencegahan narkoba harus dilalui dari bawah yaitu desa, kecamatan yang kemudian memicu pusat.
Dia menjelaskan, saat ini sistem pemberantasan sudah terjalin dengan baik bersama dengan Jajaran Samping dan Deputi Berantas yang merupakan "proxy war" dan harus dilakukan semua pihak.
"Tanpa dukungan semua tidak mungkin ini terbangun. Nasib ke depan nanti ditentukan oleh pemberantasan narkoba. Kita seharusnya miris wilayah kita ini rawan dimasuki narkoba. `Proxy war` itu benar, ini permasalahan bangsa jangan saling tunjuk," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini.(*)
Video Oleh Willy Irawan