Sumenep (Antaranews-Jatim) - DPRD Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, akan mengawal aspirasi penolakan impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton yang disuarakan petani garam rakyat setempat.
"Jangankan ke Surabaya, ke Jakarta pun tidak apa-apa. Kami siap memperjuangkan keinginan petani garam rakyat yang menolak rencana impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton," kata Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma di Sumenep, Jumat sore.
Sebelumnya, belasan petani garam rakyat setempat mendatang Kantor DPRD Sumenep guna meminta dukungan kepada anggota DPRD setempat untuk menolak impor garam industri tersebut.
Selain jumlahnya yang dinilai berlebihan, garam industri impor tersebut dikhawatirkan merembes atau beredar menjadi garam konsumsi dan tentunya akan merugikan petani garam rakyat.
Mereka juga menyatakan impor garam industri tersebut telah membuat harga garam rakyat turun dan pengusaha enggan membeli garam rakyat.
"Pada prinsipnya, kami memiliki pemahaman yang sama dengan petani garam rakyat. Pemerintah harus memahami kondisi riil di bawah ketika ada impor garam industri," kata Herman, menerangkan.
Ia pun siap mendampingi petani garam rakyat di Sumenep untuk menyampaikan aspirasi penolakan impor garam industri kepada para pihak terkait di Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Pusat.
Salah seorang petani garam rakyat, Syaiful Rahman menjelaskan, rencana impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton yang telah terealisasi sebagian itu sudah berdampak terhadap garam rakyat.
"Sudah ada garam industri impor yang masuk ke Jawa Timur. Peredaran garam industri impor dalam jumlah berlebihan itu berpotensi merembes. Di sisi lain, harga garam rakyat pasti turun dan tak lagi diminati oleh pengusaha," katanya. ***1***
DPRD Sumenep Kawal Aspirasi Penolakan Impor Garam
Jumat, 9 Februari 2018 19:22 WIB
Jangankan ke Surabaya, ke Jakarta pun tidak apa-apa. Kami siap memperjuangkan keinginan petani garam rakyat yang menolak rencana impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton