Malang (Antaranews Jatim) - Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengaku telah menyiapkan kejutan pada "injury time" atau detik-detik terakhir pendaftaran ke Komisi pemilihan Umum (KPU) terkait pencalonannya dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Malang 2018.
"Tunggu saja pada injury time (pendaftaran hari terakhir). Pada tanggal 10 Januari 2018, akan ada kejutan, apakah saya mendaftar sebagai bakal calon wali kota (bacawali) atau tidak," kata Sutiaji di Malang, Jawa Timur, Senin.
Saat ini, lanjutnya, dirinya juga masih tetap melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai, sebab sampai sekarang juga belum ada partai politik (parpol) yang memberikan rekomendasi kepada kandidat secara resmi, sehingga peluang dan ruang maish sangat terbuka bagi siapapun dan partai manapun.
Menurut Sutiaji yang juga politikus PKB itu, sekarang pertandingan (perebutan rekomendasi partai) belum berakhir, semua masih memiliki kesempatan yang sama. Pertandingan baru berakhir ketika KPU mengumumkan pemenang dalam Pilkada serentak 2018.
Ia menerangkan sampai saat ini belum ada partai yang mendeklarasikan rekomendasi untuk pasangan calon tertentu sebagai syarat mendaftar ke KPU secara resmi, termasuk PKB yang selama ini mencalonkan ali kota petahana Moch Anton dan koalisi Partai Hanura, PAN dan PPP yang mengusung Ya`qud Ananda Qudban.
Bahkan, dalam beberapa hari terakhir ini muncul kabar jika PDIP sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Ya?qud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi sebagai pasangan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota (Bacawali-Bacawawali) Kota Malang yang bakal bertarung dalam Pilkada 2018.
Menyikapi kabar turunnya rekomendasi PDIP kepada Ya`qud tersebut, Sutiaji mengaku tidak resah, apalagi sampai "bersembunyi". "Siapapun nanti yang mendapat rekomendasi resmi dan tertulis hitam di atas putih dari PDIP, pasti saya ucapkan selamat, namun sekarang kan masih belum," katanya.
Sutiaji mengatakan semua nama yang mencuat dan bakal maju dalam perebutan kursi kepala daerah di Kota Malang, posisi dan peluangnya masih pada sama. Semua calon (kandidat) sedang berupaya mendapatkan surat rekomendasi partai sebagai kendaraan politik.
"Pertandingan belum selesai, kita tunggu saja nanti tanggal 10 Januari, saat detik-detik akhir pendaftaran Bacawali dan Bacawawali ke KPU Kota Malang. Kalaupun saya nanti idak mencalonkan, saya akan mendukung salah satu pasangan calon," ucapnya.
Sutiaji merupakan salah satu pendaftar bakal calon wali kota melalui Tim 5 DPC PDIP Kota Malang. Sutiaji juga sudah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di PDIP.
Saat ini ada beberapa nama yang mencuat sebagai kandidat Bacawali dan Bacawawali KOta Malang, di antaranya calon petahana Moch Anton yang kabarnya diusung PKB dan PKS. Selain itu, Ya`qud Ananda Qudban yang diusung koalisi Partai Hanura, PAN dan PPP.
Hanya saja, sampai sejauh ini belum ada pasangan calon yang mendeklarasikan diri secara resmi, bahkan sejumlah parpol juga masih "adem ayem" belum memunculkan nama yang bakal diusung, seprti Partai Dmokrat, Golkar dan Gerindra.(*)