"Ini ujian dari Allah SWT. Mari kita doakan supaya warga Pacitan sabar dan menjadi lebih kuat," ujarnya usai melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Al-Amin di kawasan Tandes, Surabaya, Jumat.
Bagi warga yang ditinggal keluarganya karena menjadi korban jiwa, kata dia, diharapkan selalu diberi ketabahan dan almarhum-almarhumah diterima di sisi Allah SWT.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu juga meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya bencana karena bisa terjadi dan melanda siapa saja.
Menurut dia, pemerintah juga bersiap menghadapi segala kemungkinan bencana yang terjadi, salah satunya dengan memperkuat teknologi sebagai penanda sebelum terjadi bencana.
Terlebih, lanjut dia, cuaca di Indonesia akhir-akhir ini kurang bersahabat sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harus benar-benar waspada serta menaati arahan petugas.
Sementara itu, Pemprov Jatim memastikan seluruh korban bencana banjir dan tanah longsor yang kehilangan maupun kerusakan rumah bakal mendapat bantuan "cagak hidup" sebesar Rp900 ribu selama tiga bulan.
Berdasar data sementara, jumlah rumah atau bangunan yang rusak diterjang banjir maupun tertimbun/terseret tanah longsor sebanyak 1.709 unit.
Namun, untuk detil skala kerusakan masing-masing unit rumah saat ini masih menunggu hasil pendataan dari masing-masing pemerintah desa/kelurahan. (*)
Video Oleh Fiqih Arfani