Nganjuk (Antara Jatim) - Ratusan warga di sekitar Stasiun Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mendapatkan pelayanan kesehatan gratis oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi VII Madiun, dengan memanfaatkan "Rail clinic".
"Kegiatan ini sebagai bagian dari bakti sosial berupa pelayanan kesehatan gartis dengan kereta kesehatan 'Rail clinic' pada masyarakat. Penyelenggaraan 'Rail clinic' ini juga berdasarkan instruksi Direktur Utama PT KAI," kata Manager Humas PT KAI Daop VII Madiun Supriyanto di Nganjuk, Kamis.
Ia mengatakan "Rail clinic" tesebut merupakan kereta kesehatan yang pembuatannya dilatarbelakangi oleh semangat untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Dengan memanfaatkan jalur kereta api, dapat menembus daaerah yang sulit dilalui oleh kendaraan bermotor.
Lebih lanjut, ia mengatakan dibuatnya "Rail clinic" tersebut juga sebagai salah satu bentuk pelaksaaan program CSR dari PT KAI. "Rail clinic" merupakan retrofit kereta rel diesel yang sebelumnya digunakan untuk melayani angkutan penumpang.
Supriyanto menambahkan, kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut menggunakan rangkaian "Rail clinic" generasi keempat atau yang terbaru. "Rail clinic" tersebut baru diresmikan penggunaannya pada HUT Ke-72 PT KAI yang berlangsung pada 28 September 2017 di Stasiun Kiaracondong, Bandung.
Rangkaian kereta itu terdiri dari empat kereta, yaitu dua kereta difungsikan sebagai "Rail clinic" sedangkan dua lagi difungsikan sebagai "Rail library". Di dalam kereta "Rail clinic" tersebut terdapat beberapa ruang kesehatan misalnya ruang pemeriksaan gigi, kebidanan termasuk alat USG, laboratorium sederhana, pemeriksaan mata, serta apotek.
Sementara itu, di ruang "Rail library" terdapat beragam buku. Lokasi ruangan juga luas bisa untuk membaca berbagai buku yang telah disediakan tersebut.
Supriyanto mengatakan, dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut, fasilitas kesehatan yang diberikan adalah jenis pelayanan kesehatan primer atau tingkat pertama yaitu pemeriksaan umum, gigi, kesehatan ibu anak, laboratorium, pemeriksaan kesehatan mata, penyuluhan kesehatan dan kemanan saat naik kereta api.
"Kami juga memberikan alat bantu penglihatan (Kacamata) secara gratis untuk 50 siswa. Pembagian ini diberikan pada siswa yang sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, PT KAI melibatkan 14 dokter umum, dua dokter gigi, satu bidan, tiga apoteker, 10 tenaga paramedis untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Selain itu, juga terdapat satu petugas di laboratorium, dua tenaga untuk "Rail library" dengan dibantu 20 orang "Rail fans".
Dalam kegiatan yang dilakukan di Stasiun Sukomoro, Kabupaten Nganjuk tersebut, ada lebih dari 300 warga yang ikut pemeriksaan. Mereka dari Desa Sukomoro, Desa Kapas, dan Desa Pehserut, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Kegiatan ini juga akan menjadi agenda rutin dari PT KAI, dengan harapan masyarakat terutama di sekitar jalan rel kereta api bisa lebih peduli terhadap keamanan perjalanan kereta api. Masyarakat juga dapat pelayanan kesehatan secara gratis dengan "Rail clinic" tersebut. (*)