Pasuruan (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengajak kepada kelompok informasi masyarakat (KIM) untuk bersama-sama menangkal informasi palsu atau "hoax" yang saat ini berkembang dengan cepat di masyarakat.
"KIM dapat mengambil peran sebagai media yang menyediakan informasi yang valid supaya menjadi rujukan masyarakat dalam menyebarluaskan informasi yang benar. Saya berharap KIM terus memperkuat perannya di tengah masyarakat karena banyak tantangan di depan," katanya saat membuka Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) ke-IX Jawa Timur Tahun 2017 di Taman Candra Wilwatikta Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengemukakan, jika informasi palsu ini dibiarkan, dapat berpotensi memecah-belah masyarakat, bahkan mengancam persatuan bangsa.
"Kemajuan teknologi yang pesat, harus diikuti dan dicermati dengan baik. Masyarakat harus bisa memilih dan memilah mana informasi yang benar dan mana yang palsu. Selain itu, kemajuan teknologi diharapkan membuat kabupaten atau kota bisa maju bersama dan tidak ada kesenjangan antara desa dan kota," katanya.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan KIM diharapkan mampu menjadi wadah dalam mengenali masalah di sekitarnya dengan baik, mencari solusi, mengambil keputusan dan bekerjasama melaksanakan keputusan itu, karena dengan menyelesaikan masalah tersebut, maka kemajuan dan kesejahteraan masyarakat akan terwujud.
Ia menjelaskan, perkembangan KIM di Jatim, sangat menggembirakan dan mampu menjadi contoh provinsi lain, di mana jumlah KIM yang aktif di Jatim hingga saat ini berjumlah 319 kelompok dan merupakan terbesar di Indonesia.
"Saya yakin jumlahnya akan terus bertambah melihat tingkat partisipasi aktif dari KIM setiap kabupaten atau kota di Jatim," ujarnya.
Pada kegiatan ini, dirinya juga semoat melakukan video "conference" dengan beberapa KIM di Jatim, yakni KIM Sari Warto dari Kabupaten Blitar, KIM Tlogo Mas dari Kota Malang, KIM Dewi Sri dari Kabupaten Lamongan dan KIM Kamboja dari Kabupaten Pamekasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jatim, IlEddy Santoso, mengatakan, arus informasi global membuat masyarakat dengan cepat mengakses informasi apapun.
"Namun demikian, keterbatasan infrastruktur serta masih minimnya informasi menjadi kendala bagi masyarakat di pedesaan. Disinilah peran KIM sebagai agen informasi dapat berperan aktif memberdayakan potensi masyarakat baik ekonomi, sosial budaya dan pendidikan. Sehingga, masyarakat bisa memilih dan memilah informasi yang dibutuhkan," katanya.
Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 12-16 September ini mengambil tema "Revitalisasi Peran KIM Sebagai Media Jurnalisme Warga Menuju Masyarakat Informatif". Pekan KIM sendiri merupakan sebuah wadah bertemunya KIM se-Jatim dengan berbagai kegiatan seperti Lomba Cerdik Cermat Komunikatif, Lomba Blog, Sarasehan dan workshop KIM hingga festival pertunjukan rakyat.(*)