Surabaya (Antara Jatim) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menyarankan agar target pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada milik pemkot setempat sebesar Rp1 triliun pada 2020 selaras dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
"Kami sudah menyampaikan kepada manajemen PDAM bahwa kenaikan deviden tetap kami harapkan, tapi tentunya tidak mengalahkan pelayanan kepada masyarakat," kata Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansyur kepada Antara di Surabaya, Minggu.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyarankan agar segera melakukan perbaikan sejumlah infrastruktur mengingat masih adanya warga di sejumlah wilayah di Kota Surabaya yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.
"Pada saat membangun pipa-pipa jangan sampai kerja dua kali. Kalau bisa sekarang saja sudah harus dipersiapkan untuk pipa-pipa penunjang air siap minum nantinya," katanya.
Ia juga meminta agar penambahan kapasitas produksi air tidak kejar kejaran dengan perumahan elit. "Jangan kapasitas ditingkatkan dengan prioritas perumahan elit, sedangkan warga kampung gigit jari. Kami ingatkan kewajiban pengembang jangan semua dibebankan kepada PDAM," katanya.
Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rachmat mengatakan untuk menangani masalah kebocoran ini PDAM diminta jangan sampai merugikan warga. "Saya dapat laporan ada pemilik rumah yang dibeli dari pemilik kedua, tiba tiba ditagih denda Rp200 juta karena pelanggaran yang dilakukan pemilik sebelumnya. Ini harus diselesaikan dengan bijak," katanya.
Dirut PDAM Surabaya Mujiaman Sukirno sebelumnya mengatakan pihaknya akan menargetkan pendapatan Rp1 triliun pada 2020. Untuk mengejar target tersebut, PDAM akan mengoptimalkan kapasitas produksi yang saat ini baru tercapai 9.990 liter perdetik.
Menurut dia, meski kapasitas produksi PDAM saat ini sebanyak 10.830 liter perdetik, tapi tidak bisa semuanya dikeluarkan. Tercatat masih 10.000 liter perdetik yang terkendala belum bisa disalurkan.
"Ini tantangan bagi kami. Selama sebulan ini kami pelototi apa saja yang membuat kapasitas tidak maksimal dikeluarkan. Sekarang sudah kami temukan problem itu dan sebelum Desember nanti kami sudah bisa mengeluarkan air sebanyak 10.300 liter perdetik," kata Mujiaman. (*)