Banyuwangi (Antara Jatim) - Ajang Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) 2017 yang digelar di Pantai Cacalan Banyuwangi, Sabtu (2/9) malam, memberikan pengalaman musik jaz yang menyenangkan bagi musisi Syaharani and Queenfireworks yang sukses membawakan beragam sub genre musik jazz mulai etnik, swing dan rock n roll.
Yang paling seru, Syaharani sukses berkolaborasi dengan kesenian khas Banyuwangi, Kuntulan, hingga menghasilkan suguhan musik yang unik nan asyik. Penampilan kolaborasi ini diawali dari munculnya puluhan penabuh kendang Kuntulan dari kursi penonton menuju panggung. Mereka menabuh kendang dengan rancak menampilkan harmoni perkusi.
Di atas panggung, Syaharani langsung menyambut mereka dengan langsung menyanyikan lagu daerah Banyuwangi, Padang Ulan. Suara rancak rebana dan aransemen musik jazz pun menyatu apik.
Di atas panggung, Syaharani langsung menyambut mereka dengan langsung menyanyikan lagu daerah Banyuwangi, Padang Ulan. Suara rancak rebana dan aransemen musik jazz pun menyatu apik.
Tak hanya dengan Kuntulan, Syaharani pun beradu suara penyanyi senior seni-tradisi Banyuwangi, Temu. Keseruan pun terus berlanjut kala Syaharani bernyanyi lagu jazz bareng puluhan siswa siswi SMA 1 Giri Banyuwangi. Para anak anak muda daerah ini bernyanyi mengiringi membawakan lagu berjudul "Picnic To The Sky" dengan enerjik.
"Saya sangat bersemangat tampil bersama adik-adik SMA di sini, semoga akan semakin banyak anak muda Banyuwangi yang terlibat dan sukses di dunia musik," kata Syaharani di sela bernyanyi.
Syaharani juga membawakan beragam sub genre Jaz. Seperti Arisan Hujan secara Swing, serta jazz rock n roll berjudul Coffe Morning. Lagu ini merupakan salah satu hits yang pembuatan video klipnya dilakukan di berbagai destinasi wisata Banyuwangi seperti Gunung Ijen dan Pulau Merah.
"Pariwisata Banyuwangi memang keren. Saya sering dengar di Jakarta," ujar Syaharani di sela penampilannya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan selamat atas pagelaran Banyuwangi Beach Jazz Festival 2017. "Selamat menikmati sajian Jazz Pantai. Semoga di lokasi yang baru ini, di Pantai Cacalan, bisa memberi hiburan yang menyenangkan," kata Anas.
"Ajang event tourism seperti ini berpotensi memperpanjang siklus destinasi, yang otomatis menambah masa tinggal wisatawan dan belanja mereka," kata Anas.
Sejak 2013, ajang Jazz Pantai Banyuwangi biasanya digelar di Pantai Boom. Namun, karena saat ini di Pantai Boom sedang dilakukan penataan untuk pembangunan dermaga yacht internasional, Jazz Pantai dipindahkan ke Pantai Cacalan.
Sesuai namanya, ajang memang menjadikan lansekap pantai sebagai ciri utamanya. Pagelaran ini didesain sedemikian rupa agar penonton bisa menikmati suasana pantai. Di deretan depan, disediakan beanbed warna warni sebagai kursi penonton.
"Asyik juga nonton jazz pantai ini. Nonton jazz sambil menikmati udara pantai yang segar, ada suara ombak," year Dias Satria, penonton asal Malang.
Pantai Cacalan yang masuk Kecamatan Kalipuro ini memiliki pemandangan yang cukup eksotis. Pohon kelapa menjadi penanda suasana pantai tropis. Siluet bukit dan gunung Pulau Bali seolah menjadi lukisan yang melayar belakanginya. Potensi inilah yang dalam satu tahun terakhir fokus dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di seputar pusat kota Banyuwangi.
Panggung Banyuwangi Beach Jazz Festival ini dimulai sejak sore dengan menampilkan Sanskerta band dan dua band pelajar yang terpilih lewat kompetisi Student Jazz Festival. BBJF sendiri merupakan bagian dari rangkaian Banyuwangi Festival 2017 yang digelar setiap tahun. Selain BBJF, nuansa musik jazz lain bakal digelar di kaki Gunung Ijen pada ajang Banyuwangi Ijen Summer Jazz, 6-7 Oktober mendatang. (*)