Sampang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur tahun ini akan membangun gudang penyimpangan garam berskala nasional, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani garam di wilayah itu
Menurut Kepala Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Sampang Mohammad Mahfud, di Sampang, Senin, gudang garam yang hendak dibangun pemkab itu sistem resi, dan akan menjadi penitipan garam milik petani garam di wilayah itu.
"Dengan sistem resi ini, maka nantinya akan bisa menjadi jaminan bagi petani untuk mendapatkan pinjaman uang ke pihak bank," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan persiapan terkait rencana pembangunan penyimpanan garam itu, termasuk gambar, berikut lokasi pembangunan gudang tersebut.
Selain itu, dengan adanya gudang penyimpanan garam tersebut, maka stok garam akan cenderung stabil, termasuk harga jual garam rakyat.
Ia menjelaskan, rendahnya harga garam saat musim panen selama ini, salah satunya karena petani biasa menjual garam mereka saat musim panen.
"Akibatnya harga rendah, karena disana hukum pasar yang berlaku," katanya.
Jika, sambung dia, garam hasil produksi mereka disimpan lebih dahulu dan hanya dijual sesuai dengan kebutuhan saat musim panen, ia yakin, harga garam akan stabil.
"Kami sudah mengkomunikasikan rencana ini dengan para petani, dan mereka umumnya setuju," ujarnya.
Selama ini, petani garam di Sampang selalu menjual hasil produksi garam mereka saat musim panen, karena tidak memiliki gudang penampungan.
"Kalau nantinya ada gudang penyimpanan garam, tentu akan menguntungkan petani garam, apalagi resi dari garam yang disimpan di gudang itu bisa menjadi agunan bagi bank," katanya, menjelaskan.
Kabid Perikanan Budidaya DKP Pemkab Sampang Mohammad Mahfud lebih lanjut menjelaskan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan gudang penyimpanan garam itu sekitar Rp2 miliar.
"Sesuai rencana, gudang ini akan dibangun di Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang di tanah milik Pemkab Sampang," katanya, menjelaskan. (*)