Madura Raya (ANTARA) - Produksi garam di Kabupaten Sampang pada musim panen garam 2023 ini mencapai 300 ribu ton atau meningkat 10 ribu ton dibanding musim panen garam pada 2022.
"Ini terjadi karena kemarau bagus, cuaca sangat panas dan kondisi seperti ini sangat menguntungkan bagi para produsen garam," kata Kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Sampang Wahyu Prihartono dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Sampang, Jawa Timur, Jumat.
Pada musim garam 2022, jumlah total produksi garam di kabupaten itu sebanyak 290 ribu ton dari total tambak garam seluas 2.800 hektare yang ada di Kabupaten Sampang.
"Total produksi yang 300 ribu ton pada musim produksi kali ini, berdasarkan pendataan yang dilakukan tim hingga September 2023, sedangkan produksi garam di lapangan hingga kini masih berlangsung. Artinya, ada kemungkinan jumlah total produksi garam nanti bertambah lebih dari 300 ribu ton," katanya.
Harga jual garam di tingkat petambak pada musim garam 2023 ini antara Rp1 juta hingga Rp1,2 juta per ton bergantung pada kualitas garam.
Berdasarkan data DKP Pemkab Sampang, awalnya, luas lahan tambak garam di Kabupaten Sampang mencapai 4.382,7 hektare dengan produksi 397.922 ton dengan rata-rata produktivitas tambak garam antara 80-100 ton per hektare. Luas lahan prospektif mencapai 173,7 hektare.
Potensi tambak garam di wilayah ini tersebar Kecamatan Camplong, Sampang, Pangarengan, Sreseh, dan Kecamatan Jrengik dengan jumlah sebanyak 219 kelompok usaha garam pada 2011.
Akan tetapi, dari total luas 4.382,7 hektare tambak garam tersebut, kini tinggal 2.800 hektare. Penyusulan lahan ini terjadi, karena banyak areal tambak yang dibangun menjadi pemukiman warga.