Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya membuat 200 buah produk jam ramah
lingkungan dari hasil daur ulang barang-barang bekas yang tidak terpakai
dalam kegiatan "Super Softskill Mentoring" (SSM) 2017 di kampus
setempat, Sabtu.
Ketua Pelaksana Kegiatan SSM STIE Perbanas Surabaya Putri
Wulanditya mengatakan 200 jam ramah lingkungan hasil daur ulang tersebut
dibuat oleh 629 mahasiswa yang terbagi menjadi 40 group mentee dari
mahasiswa semester II angkatan 2016.
"Jam yang dibuat terdiri dari bahan seperti cakram, tutup cat,
sendok bekas, dan mengangkat tema "Manage Your Time, Save Your Future".
Setiap tahun memang ada konsep yang berbeda. Tahun lalu, konsepnya
adalah membuat celengan dan tahun ini membuat jam ramah lingkungan dari
daur ulang barang bekas," kata Putri.
Putri mengemukakan gagasan pemanfaatan barang bekas ini muncul dari
mereka atas bimbingan para mentor yang berasal dari mahasiswa angkatan
2015.
"Jam Softskill yang dibuat mahasiswa ini menyertakan atribut
softskill yang berbeda-beda dan tahan terhadap air. Poin penilaian dari
pembuatan Jam Softskill ini adalah cinta lingkungan, efisiensi,
kreativitas, ketahanan, dan inovasi," ujar dia.
Tujuan kegiatan ini, kata Putri, adalah menanamkan kepedulian
lingkungan kepada para mahasiswa. Selain itu, 200 buah jam karya
mahasiswa Perbanas ini akan mendapat penghargaan rekor Super Softskills
Mentoring 2017 dari The La Tofi School of CSR.
"Tujuan pembuatan Jam Softskill ini adalah menginspirasikan kepada
masyarakat agar senantiasa disiplin terhadap waktu. Waktu yang dilewati
tidak akan bisa terulang, sehingga mahasiswa mengajak untuk memanajemen
waktu sebaik-baiknya agar berhasil di masa depan," tuturnya.
Salah satu peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut, Bayu Hartarto
mengatakan dia dan kelompoknya membuat jam dari daur ulang sampah koran
dan sedotan yang tak terpakai.
Bayu menjelaskan, butuh waktu dua minggu untuk menyelsaikan tugas
tersebut. Di setiap kelompok ada 15 orang, masing-masing tiga orang
harus menghasilkan satu produk jam daur ulang.
"Alasan kami memakai koran bekas sebagai bahan untuk penyangga jam
dinding ini adalah karena kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa
melalui koran bekas dan sedotan ini mampu menjadi barang yang bagus,"
kata mahasiswa Jurusan Akuntansi ini.
Bayu menambahkan, setelah dipamerkan, nantinya jam-jam yang dibuat
oleh kelompoknya ini akan disumbangkan ke sejumlah SMA mereka
terdahulu.(*)
Mahasiswa Perbanas Produksi 200 Jam Daur Ulang
Sabtu, 22 Juli 2017 18:49 WIB
"Jam yang dibuat terdiri dari bahan seperti cakram, tutup cat, sendok bekas, dan mengangkat tema "Manage Your Time, Save Your Future". Setiap tahun memang ada konsep yang berbeda. Tahun lalu, konsepnya adalah membuat celengan dan tahun ini membuat jam ramah lingkungan dari daur ulang barang bekas," kata Putri.