Surabaya (Antara Jatim) - Kroasia menggandeng Universitas Narotama (Unnar) Surabaya guna mengembangkan sistem keamanan internet atau "cyber securtiy" dan digital forensik di Indonesia.
Duta Besar Kroasia untuk Indonesia HE Drazen Margeta di kampus Unnar Surabaya, Sabtu, mengatakan Kroasia menggandeng Unnar karena melihat potensi yang besar dari Unnar maupun Kota Surabaya di bidang informasi dan teknologi (IT).
"Kroasia dan Surabaya memiliki banyak kesamaan terutama dari segi jumlah penduduk. di Kroasia banyak kota pesisir begitu juga Surabaya yang merupakan kota pesisir dan industri kapal yang besar," kata Drazen.
Drazen menjelaskan, ketertarikan Kroasia untuk bekerja sama dengan Unnar dalam mengembangkan sistem keamanan daring Unnar berawal dari kunjungan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang melakukan penandantanganan nota kesepahama (MoU) dengan University of Zagreb dan Algebra University serta IN2 yang merupakan salah satu perusahaan IT terbesar di Eropa.
"Kerja sama itu meliputi pengiriman mahasiswa Unnar atas nama Jordan Andrean ke Algebra University, tapi di sana Jordan mendapat rangking 1, dari sana kami melihat ada potensi dari Unnar maupun Surabaya," tutur dia.
CEO IN2 Ante Mandic mengatakan melihat potensi ini, Kroasia memutuskan untuk semakin erat dengan Unnar untuk menjadikan Surabaya sebagai pusat "Cyber Security" baik di Indonesia, Asia bahkan dunia.
Selain itu, Ante menambahkan kesempatan berkarir di bidang cyber security bagi mahasiswa Indonesia sangat besar, hal itu dikarenakan dari 6 juta mahasiswa di Indonesia 20 persennya adalah mahasiswa IT.
"Kerja sama ini nantinya meliputi pelatihan serta memberi pengetahuan terhadap sistem keamanan daring di Indonesia," kata Ante.
Sementara itu Rektor Unnar Surabaya Rr Iswachyu Dhaniarti menyambut baik kerja sama dengan Kroasia. Hal ini, kata dia, sejalan dengan Unnar yang merupakan kampus berbasis IT.
"Sejak berdiri Unnar memang berbasis IT. Saat ini perkembangan dunia didominasi oleh internet. Tidak ada hal yang tidak bisa diketahui," kata dia.
Namun perkembangan itu, kata dia, tidak diikuti oleh pengembangan sistem keamanan yang baik sehingga seringkali terjadi pembajakan sistem-sistem daring internet.
Dengan kerja sama ini, dirinya berharap banyak hal yang didapat dari Kroasia dan bisa menjadikan Surabaya atau Indonesia sebagai ujung tombak dalam keamanan internet.(*)