Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya mengakui bahwa sejumlah fasilitas di Stadion Gelora 10 Nopember di Jalan Tambaksari Surabaya memerlukan pembenahan dan renovasi di sejumlah bagiannya.
"Pembenahan sangat diperlukan di sana dan Pemkot Surabaya secara bertahap akan melakukannya," ujar Kepala Dispora Kota Surabaya Afghani Wardhana ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, terjadi beberapa kerusakan di bagian krusial stadion legendaris tersebut, antara lain matinya lampu penerangan di semua titik, kurang baiknya pagar pembatas hingga kurang representatifnya kamar ganti dan toilet pemain.
"Kalau bagian-bagian itu belum dibenahi maka tidak bisa digunakan untuk menggelar pertandingan resmi, terutama sekelas Liga Indonesia, termasuk Persebaya yang pasti disaksikan puluhan ribu penonton," ucapnya.
Karena itulah, mantan Sekretaris DPRD Surabaya tersebut membantah Pemkot melarang Persebaya menggunakan stadion berkapasitas 25 ribu penonton itu untuk digunakan pertandingan melawan Persatu Tuban dalam lanjutan Grup 5 Liga 2, Kamis (6/7).
Terlebih, kata dia, Kota Surabaya saat ini telah memiliki Stadion Gelora Bung Tomo yang lebih representatif dengan kualitas rumput serta fasilitas tidak kalah dengan stadion lainnya, bahkan lebih baik.
"Sudah menjadi bukti bahwa GBT sangat berkualitas dengan segala fasilitas yang dimiliknya. Lebih dari 50 ribu penonton juga bisa tertampung di dalam untuk menyaksikannya langsung," katanya.
Sementara itu, Stadion Gelora 10 Nopember saat ini masih bisa digunakan untuk menggelar sejumlah kegiatan olahraga, seperti Pekan Olahraga Masyarakat Kota (Pormaskot) 2017 yang diselenggarakan dalam waktu dekat.
"Sepak bola kelompok umur juga tetap bergulir di sana. Semua pertandingan digelar siang sampai sore sehingga tidak membutuhkan lampu atau penerangan," katanya. (*)