Surabaya (Antara Jatim) - Pendaftar SMP Kawasan Surabaya dalam jaringan (daring) hingga ditutupnya pendaftaran pada Selasa (13/6) mencapai 7.196 siswa, meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 5.509 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan di Surabaya, Rabu mengatakan, dengan tingginya pendaftar tahun ini, otomatis tingkat persaingan pun kian ketat. Rasio keketatannya mencapai 1:1,9 dengan total pagu sejumlah 3.757 kursi.
"Prediksi kami peminat SMP kawasan sebanyak 60 persen dari total lulusan SD yang memenuhi syarat ikut seleksi," tutur Ikhsan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya itu merinci, secara keseluruhan lulusan SD Surabaya yang mendapat rerata nilai 8,5 dan nilai mata pelajaran minimal 7,5 sebanyak 11.904 siswa.
Ikhsan mengatakan, para siswa yang telah mendaftar secara daring itu akan menghadapi seleksi tambahan dalam bentuk Tes Potensi Akademik (TPA). Bobotnya pun cukup menentukan, yakni 50 persen dari total penilaian masuk SMP kawasan.
"Himbauan kami siswa dan orangtua tidak usah panik. Karena TPA sebenarnya tidak perlu persiapan khusus," ujar Ikhsan.
Untuk tahun ini tidak ada perubahan isi dalam TPA. Ikhsan menjelaskan, tes tetap digunakan untuk mengukur kemampuan berfikir. Ada tiga variabel yang diukur dalam kemampuan memahami dan menalar soal-soal verbal (bahasa), numerikal (angka) dan figural (gambar).
"Profil kemampuan berfikir anak akan diketahui melalui tes ini. Selanjutnya, hasil tes akan dipergunakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran siswa secara individu," tutur dia.
Dalam tes, peserta akan dipandu oleh instruktur yang akan menjelaskan bentuk-bentuk soal. Tidak ada batasan waktu untuk penjelasan ini sampai siswa seluruhnya mengerti. Karena itu, jika ada ruang yang menyelesaikan tes lebih lambat dari ruang tes lain, penyebabnya adalah tempo siswa dalam memahami bentuk soal.
Hasil tes, lanjut Ikhsan akan dikombinasikan dengan nilai Ujian Sekolah (US) SD/MI dengan perbandingan 50:50. Pengumuman kelulusan, lanjut dia, akan langsung diumumkan sehari setelah tes, Jumat (16/6) besok.
Kabid Sekolah Menengah Dispendik Surabaya Sudarminto menambahkan, peserta TPA diharapkan tidak menganggap TPA sebagai tes akademik. Sebab, nila yang terbaik adalah nilai yang apa adanya dari jawaban siswa. Yang utama dibutuhkan hanyalah ketenangan secara psikologis dan fisik.
"Untuk itu, jangan sampai datang terlambat. Sehari sebelumnya sudah memastikan sekolah dan ruang yang menjadi tempat ujian," kata dia.
Sudarminto mengatakan, lokasi tes akan dilaksanakan di lima wilayah. Lokasi intinya, di wilayah Surabaya Pusat adalah SMPN 1, Surabaya Utara SMPN 2, Surabaya Selatan SMPN 22, Surabaya Timur SMPN 19, Surabaya Barat SMPN 26.(*)
