Pamekasan (Antara Jatim) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyala Mahmud Matalitti menyatakan, pengembangan pembangunan ekonomi di Pulau Madura kedepan lebih tepat melalui agribisnis.
"Kalau saya melihat, pengembangan Madura ke depan harus agribisnis, baik yang terkait dengan pertanian, ataupun perikanan," katanya di sela-sela acara haul akbar almarhum RKH Abdul Hamid Itsbat di Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan, Madura, Selasa.
Pulau Madura, kata dia, sebenarnya mempunyai potensi besar, akan tetapi selama ini belum dikelola secara optimal. Hal itu yang menyebabkan Madura relatif tertinggal dibanding daerah lain di Jawa Timur.
Padahal, sambung La Nyala, wilayah Madura kini sudah mudah diakses dengan keberadaan Jembatan Suramadu. "Ke depan Madura harus dibangun dengan pendekatan kultural, menyesuaikan dengan karakter masyarakat," ujarnya.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menyebutkan, saat ini populasi Penduduk Madura sekitar 4 juta jiwa, atau sekitar 10 persen dari populasi di Jawa Timur.
Seharusnya, menurut La Nyala, empat kabupaten di Pulau Madura bisa terus dipacu, apalagi akses penghubungan berupa Jembatan Suramadu menuju Pulau Garam tersebut sudah ada.
Peningkatan investasi di Madura, menurut dia, juga harus mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan, merata dan bukan hanya oleh segelintir orang kaya saja.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur La Nyala Mahmud Matalitti merupakan salah satu tokoh yang hadir dalam acara haul akbar di Pondok Pesantren Banyuanyar, Pamekasan, Selasa (13/6) itu.
Tokoh lainnya yang juga diundang hadir dalam acara yang diikuti ribuan santri, wali santri dan masyarakat itu anggota DPR RI Kholilurrahman.
Sejumlah tokoh ulama dari berbagai daerah Jawa Timur, antara lain RKH Kholil As'ad Syamsul Arifin, Asembagus Situbondo, Habib Ubaidillah Al Habsyi Surabaya, KH Abdullah Faqih Langitan Tuban, KH Abdussalam Mujib Buduran Sidoarjo, KH Zuhri Zaini Paiton Probolinggo, serta KH Lutfi Ahmad Temporejo Jember, juga hadir dalam acara haul akbar itu.
"Kegiatan haul ini merupakan kegiatan rutin setiap tanggal 18 Ramadhan," kata panitia pelaksana kegiatan itu Ustat Rasyidi Baidawi, menerangkan. (*)