Bangkalan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur membentuk satuan tugas (Satgas) yang bertugas memantau peredaran sembilan bahan pokok, serta mengantisipasi aksi borong sembako menjelang Ramadhan 1438 Hijriah kali ini.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Pemkab Bangkalan Budi Utomo, pembentukan tim Satgas pemantau sembako itu, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi borong sembako menjelang Ramadhan.
"Sebab, jika hal ini terjadi, maka menjadi niscaya apabila harga kebutuhan bahan pokok merangkak naik secara signifikan," kata Budi Utomo di Bangkalan, Rabu.
Ia menjelaskan, Satgas bentukan Disperindag Pemkab Bangkalan itu, gabungan dari sejumlah instansi dinas. Antara lain Dinas Disperindag, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan aparat kepolisian dari jajaran Polres Bangkalan.
Tim ini, sambung dia, akan melakukan pemantauan dengan dua pola, yakni pola pemantauan terbuka dan pola pemantauan tertutup.
Pola pemantauan terbuka adalah pola pemantauan yang dilakukan oleh petugas berseragam dinas, sedangkan pola pemantauan tertutup oleh perugas berpakaian preman.
"Pada pola pemantauan tertutup ini, petugas akan melakukan pemantauan dengan menyamar sebagai warga biasa, dan mereka bertugas memantau akan kemungkinan adanya oknum pedagang yang melakukan penimbunan sembako," ucap Budi Utomo.
Ia menjelaskan, tim Satgas Sembako Ramadhan ini mulai bergerak sejak hari ini, hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Selain bertugas memantau kemungkinan adanya aksi penimbunan sembako, tim juga akan melakukan pemantau peredaran makanan dan minuman kedaluwarsa di berbagai toko yang menjual kebutuhan bahan pokok, baik toko swalayan maupun di pasar swalayan.
"Sebab berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya mendekati Hari Raya Idul Fitri nanti rawan peredaran makanan dan minuman kedaluarsa. Itu juga bagian dari tugas tim Satgas," tutur Budi Utomo, menjelaskan. (*)