Jember (Antara Jatim) - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP negeri dan swasta di Kabupaten Jember, Jawa Timur sempat mengalami gangguan server dan kelistrikan yang padam di sejumlah SMP di kabupaten setempat, Selasa.
"Ada beberapa gangguan yang terjadi, namun tidak sampai mengganggu pelaksanaan UNBK di sekolah yang bersangkutan karena dapat teratasi dengan baik," kata Kasi Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Jember Nurhamid di sela-sela pemantauan ujian nasional di sejumlah sekolah di kabupaten setempat.
Sebanyak 35.414 siswa SMP negeri/swasta dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri/swasta mengikuti ujian nasional yang terbagi dalam dua kategori yakni UNBK sebanyak 2.511 siswa dan ujian nasional kertas dan pensil (UNKP) sebanyak 32.903 siswa.
Ratusan ribu siswa SMP dan MTs tersebut mengikuti ujian nasional mulai tanggal 2,3,4, dan 8 Mei 2017 yang tersebar di 543 lembaga di 31 kecamatan di Kabupaten Jember.
"SMP Negeri 1 Jember sempat mengalami gangguan server di server 3 karena jaringan di pusat, namun gangguan tersebut tidak lama dan bisa teratasi dengan cepat, sehingga siswa kembali bisa mengerjakan UNBK," tuturnya.
Selain mengalami gangguan server, lanjut dia, terjadi juga gangguan kelistrikan akibat putusnya sekring di Jalan Jawa, sehingga menyebabkan listrik di SMP Negeri 3 padam.
"Padamnya listrik bisa diantisipasi pihak sekolah yang menyiapkan generator set (genset), sehingga hal tersebut bisa diatasi dengan cepat dan siswa bisa mengerjakan UNBK kembali," katanya.
Menurutnya secara keseluruhan pelaksanaan UNBK dan UNKP pada hari pertama berjalan lancar dan tidak ada kendala yang dapat mengganggu pelaksaaan ujian nasional di Kabuapaten Jember.
Sementara Wakil Kepala Akademik SMP Negeri 3 Jember Nur Sujayanto mengatakan padamnya listrik terjadi setelah siswa mengerjakan UNBK sekitar setengah jam berjalan, namun pihak sekolah langsung menyalakan genset.
"Kami langsung ganti dengan genset dan menghubungi pihak PLN untuk menyampaikan pemadaman tersebut. Padamnya listrik terjadi karena sekring di depan Kampus PGRI putus, sehingga mengakibatkan jaringan listrik di SMPN 3 padam," tuturnya.
Pemadaman listrik tersebut, lanjut dia, sudah diantisipasi dengan cepat dengan menyalahan genset dan siswa bisa kembali mengerjakan soal-soal mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga tidak ada kendala yang serius dalam pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 3 Jember.
"Kami juga sudah melakukan simulasi pemadaman listrik, sehingga saya yakin hal tersebut tidak mengganggu konsentrasi siswa yang sedang mengerjakan UNBK karena mereka sudah dilatih saat simulasi beberapa waktu lalu," katanya.
Ia mengatakan jumlah siswa yang mengikuti UNBK di sekolah setempat sebanyak 261 siswa dengan jumlah komputer yang disediakan 97 unit dan pelaksanaan UNBK di sekolah setempat merupakan kedua kalinya.
"Ada tiga ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan UNBK yang dibagi dalam tiga sesi dan setiap ruangan diisi sebanyak 29 siswa dan ada tiga komputer cadangan," ujarnya, menambahkan.(*)