Madiun (Antara Jatim) - BPBD Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memperpanjang status siaga bencana di daerahnya yang sebelumnya ditetapkan hingga akhir Maret tahun 2017.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto di Madiun, Selasa mengatakan perpanjangan status siaga bencana di wilayah kerjanya yang meliputi 15 kecamataan tersebut menyusul prediksi masih tingginya curah hujan hingga awal Mei mendatang.
"Melihat sejumlah kejadian belakangan ini, status siaga bencana kami perpanjang. Namun, belum naik ke status tanggap darurat," ujar Edi kepada wartawan.
Menurut dia, dengan masih tingginya curah hujan, sesuai prediksi BMKG hingga akhir April, membuat ancaman bencana tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung masih cukup besar. Terlebih, Kabupaten Madiun memiliki semua potensi dari bencana alam tersebut.
Selain memperpanjang status siaga bencana, pihaknya juga memasang tanda peringatan di daerah-daerah rawan bencana, terlebih tanah longsor. Di antaranya di daerah-daerah yang sejauh ini telah menunjukkan ciri-ciri akan terjadi longsor, seperti di Desa Kepel dan Bodag, Kecamatan Kare yang tanahnya telah muncul retakan dalam ukuran tertentu.
"Kami juga mengirim surat resmi kepada pihak kecamatan agar warga semakin tersosialisasikan untuk waspada dan mengungsi ke tempat aman," kata dia.
Ia menegaskan ancaman bencana tanah longsor di Kabupaten Madiun terlebih yang berada di lereng Gunung Wilis masih sangat nyata.
Adapun, beberapa wilayah yang tercatat rawan longsor meliputi desa-desa di Kecamatan Dagangan sebelah timur, seperti Desa Mendak, Segulung, Tileng, Ngranget, dan Padas. Kecamatan Dolopo sebelah timur seperti Desa Suluk, Bader, dan Blimbing.
Kemudian di Kecamaatan Kare terdapat di Desa Bodag, Bolo, Cermo, dan Kepel. Kecamatan Gemarang terdapat di Desa Batok, Durenan, dan Tawangrejo di Kecamatan Gemarang. Desa Kresek di Kecamatan Wungu, serta Desa Sumberbendo di Kecamatan Saradan.
Sedangkan wilayah Kabupaten Madiun yang rawan banjir di antaranya adalah Kecamatan Balerejo, Madiun, dan Wungu. Serta rawan puting beliung yang hampir merata di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.
Untuk itu, BPBD setempat meminta warga Kabupaten Madiun tetap waspada, terlebih yang tinggal di daerah rawan bencana. Warga diminta berhati-hati jika hujan deras turun dalam waktu yang lama hingga berjam-jam ataupun waspada saat hujan deras turun diikuti angin kencang. (*)