Kab Madiun (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur melakukan pemetaan wilayah setempat yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi seiring memasuki puncak musim hujan akhir 2024 hingga awal 2025.
"Kami telah melakukan pemetaan wilayah mana saja yang berpotensi banjir, banjir bandang, maupun tanah longsor," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis di Madiun, Sabtu.
Sejumlah lokasi rawan tersebut, di antaranya di Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Caruban, dan Balerejo untuk banjir dan banjir bandang, sedangkan tanah longsor di lereng Gunung Wilis, seperti Kecamatan Kare, Dagangan, dan Gemarang.
"Pada titik rawan bencana, kami akan mendirikan posko seperti di Desa Garon Balerejo dan Wonoasri daerah Caruban untuk mempermudah koordinasi dan penanganan ketika terjadi bencana," kata dia.
Dalam penanganan bencana, pihaknya telah melakukan kesiapan personel, logistik, kapal karet, dan peralatan lainnya sehingga dapat digunakan dengan cepat jika terjadi bencana.
"Semua peralatan telah siap dan dapat dioperasikan dengan baik oleh satuan tugas masing-masing. Kami juga selalu berkoordinasi di lapangan maupun dengan lembaga lintas sektoral agar penanganan bencana bisa berjalan dengan baik," katanya.
Pihaknya membenarkan pada Kamis (5/12) malam hingga Jumat (6/12) sebagian besar wilayah Kabupaten Madiun utara terjadi banjir. Sesuai data BPBD Kabupaten Madiun, setidaknya banjir menggenangi 15 desa di tujuh kecamatan.
Genangan air juga sempat membuat Jalan Raya Madiun-Surabaya di wilayah Saradan dan Caruban terendam hingga setinggi 30–50 sentimeter dan menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Boby Saktia mencatat banjir di antaranya terjadi di Desa Sebayi, Kecamatan Gemarang; Desa Ngadirejo (Wonoasri); dan Desa Sugihwaras (Saradan). Banjir dipicu daerah lereng Gunung Wilis diguyur hujan sejak siang hingga malam.
Kondisi itu lalu berdampak pada permukiman warga di Gemarang dan meluas ke Ngadirejo, Betek, Dempelan, Dimong dan Garon yang memang berada di aliran Sungai Jeroan wilayah Kecamatan Madiun, Caruban dan Balerejo.
Meski saat ini banjir telah surut, pihaknya meminta warga tetap waspada karena curah hujan diprakirakan masih tinggi sehingga berpotensi terjadi bencana.
BPBD Madiun petakan wilayah bencana hidrometeorologi
Sabtu, 7 Desember 2024 16:15 WIB