Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang
Surabaya Rungkut menjalin kerja sama dengan Hotel Luminor Surabaya
melalui program "Co-Marketing".
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut Arbi Harun, Rabu mengatakan, dengan adanya kerja sama program "Co-Merketing" ini menambah jumlah hotel yang sudah melakukan kerja sama serupa.
"Sebelumnya kami sudah melakukan kerja sama serupa dengan beberapa hotel lainnya seperti dengan Hotel Gunawangsa dan juga dengan Hotel Zoom yang ada di Jalan Jemursari ini," katanya di Surabaya.
Ia mengatakan, selain melaksanakan kerja sama dengan hotel, pihaknya juga menjalin kerja sama yang sama dengan pihak lain seperti dengan perusahaan makanan dan juga laboratorium.
"Program ini berlaku secara nasional, di mana para peserta BPJS TK di seluruh Indonesia bisa mendapatkan diskon khusus untuk menginap dan makan di Hotel Luminor Surabaya selama setahun ke depan dengan menunjukkan kartu kepesertaannya," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama ini adalah untuk bisa saling menguntungkan karena BPJS Ketenagakerjaan menggandeng Luminor karena selama ini hotel tersebut sudah menjadi anggota BPJS TK yang sangat aktif dan tertib.
"Jadi kami pertemukan Hotel Luminor dengan peserta personal yang membutuhkan jasa perhotelan. Selain itu, ini sebuah nilai tambah bagi peserta, di mana kartunya bisa digunakan untuk manfaat lainnya selain manfaat yang utama," katanya.
Sementara itu, General Manager Hotel Luminor Surabaya, Soesijanto mengatakan, pemilik kartu BPJS Ketenagakerjaan akan mendapatkan diskon sebesar 20 persen untuk kamar dan 15 persen untuk food and beverage (F&B).
"Dengan jumlah peserta sebesar 1,6 juta di Jawa Timur dan 460 ribu di Surabaya, merupakan potensi yang luar biasa. Apalagi, saat ini persaingan hotel sudah tidak sehat dengan adanya perang tarif," katanya.
Menurutnya, saat ini sudah terlalu banyak hotel dan bahkan tahun ini akan berdiri 18 hotel lagi di Surabaya.
"Makanya kami harus bisa berinovasi untuk mencari ceruk atau peluang kerjasama yang bisa saling menguntungkan. Karena terus terang, saya tidak mau ikut-ikutan perang tarif," katanya.
Dengan adanya kerja sama ini, dirinya optimistis akan menambah tingkat hunian menjadi 70 persen dari semula yang hanya 65 persen.
"Kami optimistis dengan adanya kerja sama ini akan meningkatkan tingkat hunian sebanyak lima persen dari semula yakni 65 persen," katanya. (*)
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Rungkut Arbi Harun, Rabu mengatakan, dengan adanya kerja sama program "Co-Merketing" ini menambah jumlah hotel yang sudah melakukan kerja sama serupa.
"Sebelumnya kami sudah melakukan kerja sama serupa dengan beberapa hotel lainnya seperti dengan Hotel Gunawangsa dan juga dengan Hotel Zoom yang ada di Jalan Jemursari ini," katanya di Surabaya.
Ia mengatakan, selain melaksanakan kerja sama dengan hotel, pihaknya juga menjalin kerja sama yang sama dengan pihak lain seperti dengan perusahaan makanan dan juga laboratorium.
"Program ini berlaku secara nasional, di mana para peserta BPJS TK di seluruh Indonesia bisa mendapatkan diskon khusus untuk menginap dan makan di Hotel Luminor Surabaya selama setahun ke depan dengan menunjukkan kartu kepesertaannya," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama ini adalah untuk bisa saling menguntungkan karena BPJS Ketenagakerjaan menggandeng Luminor karena selama ini hotel tersebut sudah menjadi anggota BPJS TK yang sangat aktif dan tertib.
"Jadi kami pertemukan Hotel Luminor dengan peserta personal yang membutuhkan jasa perhotelan. Selain itu, ini sebuah nilai tambah bagi peserta, di mana kartunya bisa digunakan untuk manfaat lainnya selain manfaat yang utama," katanya.
Sementara itu, General Manager Hotel Luminor Surabaya, Soesijanto mengatakan, pemilik kartu BPJS Ketenagakerjaan akan mendapatkan diskon sebesar 20 persen untuk kamar dan 15 persen untuk food and beverage (F&B).
"Dengan jumlah peserta sebesar 1,6 juta di Jawa Timur dan 460 ribu di Surabaya, merupakan potensi yang luar biasa. Apalagi, saat ini persaingan hotel sudah tidak sehat dengan adanya perang tarif," katanya.
Menurutnya, saat ini sudah terlalu banyak hotel dan bahkan tahun ini akan berdiri 18 hotel lagi di Surabaya.
"Makanya kami harus bisa berinovasi untuk mencari ceruk atau peluang kerjasama yang bisa saling menguntungkan. Karena terus terang, saya tidak mau ikut-ikutan perang tarif," katanya.
Dengan adanya kerja sama ini, dirinya optimistis akan menambah tingkat hunian menjadi 70 persen dari semula yang hanya 65 persen.
"Kami optimistis dengan adanya kerja sama ini akan meningkatkan tingkat hunian sebanyak lima persen dari semula yakni 65 persen," katanya. (*)