Jember (Antara Jatim) - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko melakukan panen perdana varietas unggul padi M70D dan M400 di lahan Kelompok Tani Makmur di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Panen perdana yang dihadiri mantan petinggi TNI tersebut juga didampingi Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto, Direktur Prasarana Kementerian Pertanian Suprapti dan Kepala Staf Kodim 0824 Jember Mayor Inf Robertus Ardha.
"Satu malai (batang) padi M70D bulirnya sebanyak 270-300 biji dan M400 bulirnya mencapai 390-400 biji, sehingga tidak hanya janji, tetapi saya kesini ingin menunjukkan bukti bahwa bibit unggul itu bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," kata Jenderal Purn Moeldoko dalam sambutannya.
Bibit unggul yang ditanam Kelompok Tani Makmur tersebut merupakan hasil penelitian para pakar dibawah pimpinan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang pada beberapa bulan lalu sudah ditanam di berbagai daerah.
Di Jawa Timur tercatat sekitar 650 hektare dan harapan mantan Panglima TNI tersebut ingin menanam di lahan petani seluas 1 juta hektare.
"Saya ingin membantu pemerintah dalam hal ketahanan pangan, bahkan kedaulatan pangan, kemudian ingin membantu meningkatkan kesejahteraan petani dengan usia tanam pendek dan produktivitas panen yang tinggi, serta mengajak petani kembali ke bahan perawatan organik agar menghasilkan padi yang sehat, sehingga makanan generasi kita lebih sehat," tuturnya.
Ketua Kelompok Tani Makmur Sucipto mengatakan bibit M70D usia tanamnya selama 70 hari, namun kalau curah hujannya tinggi bisa mencapai 75 hari dengan rata-rata produksi sekitar 7 ton per hektar di lahan cukup air sepanjang tahun.
"Keunggulannya disamping memiliki usia tanam lebih pendek, M70D lebih tahan terhadap serangan hama tanaman dan batangnya yang kokoh menyebabkan tidak mudah roboh, meskipun diterjang hujan, angin dan banjir," ucap Sucipto yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jember itu.
Sedangkan untuk bibit unggul N400 yang memiliki masa tanamnya 90 hari (normal) tahan terhadap hama penyakit tanaman dan memiliki produktivitas di lahan cukup air sepanjang tahun sekitar 10-13 ton per hektare.
"Bibit-bibit unggul tersebut perawatannya sebagian besar menggunakan obat dan pupuk organik, bahkan saya menyarankan bibit-bibit unggul itu dijadikan bibit unggul bantuan Kementerian Pertanian," ujarnya.
Sementara Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto yang tidak bisa hadir dalam kegiatan tersebut karena ada keperluan dinas di Bandung menyambut baik varietas unggul yang dapat meningkatkan produktivitas panen petani.
"Saya sangat mengapresiasi kepada beliau (Jenderal Purn Moeldoko) yang masih sangat eksis dengan perjuangannya, tentunya harus kita dukung karena sangat membantu program pemerintah dalam hal ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menyehatkan konsumsi beras sebagai makanan pokok generasi Indonesia ke depan," katanya saat dihubungi per telepon.
Ia mengatakan varietas unggul M70D dan M400 tersebut sangat mendukung program teritorial dalam menciptakan ketahanan wilayah secara dini yang menjadi misi utama pembinaan teritorial karena ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional yang harus selalu dimantapkan.(*)