Banyuwangi (Antara Jatim) - Hasil kerajinan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi, Jawa Timur, berupa peralatan makan, diekspor ke Korea Selatan dan Jepang dengan menggandeng salah satu perusahaan.
"Kami semua bangga. Terbukti, jika setiap orang diberikan kesempatan, mereka mampu menghasilkan karya yang tidak hanya bermanfaat, tapi juga bernilai ekonomis. Mereka ikut berkontribusi pada perekonomian daerah dan ikut mengangkat nama Banyuwangi di pasar internasional," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa.
Pada kesempatan itu Anas mengucapkan selamat kepada para warga binaan lapas atas karyanya. Dia berharap karya mereka terus berkelanjutan sehingga membawa manfaat yang lebih besar.
Dia mengatakan, bekal kemampuan memproduksi kerajinan tersebut bisa digunakan jika mereka nantinya tidak lagi menjadi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan.
"Setelah selesai menjadi warga binaan, mereka bisa berusaha mandiri dan mengembangkan kemampuannya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Lapas Banyuwangi Harimin mengatakan produk kerajinan warga binaan yang diekspor adalah berbagai peralatan makan khas Korea yang terbuat dari kayu, seperti piring, mangkuk, tempat nasi, dan baki.
Jumlah barang kerajinan itu mencapai 12.572 item. Pengiriman dilakukan sekitar sepekan lalu ke Korea Selatan.
"Kegiatan ekspor ini yang pertama ke Korea Selatan. Semua barang itu kami kirim menggunakan satu kontainer. Sebelumnya sudah ekspor secara rutin satu bulan sekali ke Jepang," kata Harimin.
Harimin menjelaskan, warga binaan di Banyuwangi dibekali dengan keterampilan kerajinan tangan melalui pihak ketiga. Melihat hasil warga binaan yang dinilai baik dan berkualitas, pihak ketiga tersebut memercayakan pengerjaan produk-produknya kepada warga Lapas.
"Warga lapas mengerjakan barang-barang kerajinan secara bergantian, agar semuanya mendapat kesempatan memperoleh pendapatan. Mereka ini mengerjakan semua proses pembuatan kerajinan mulai dari bahan baku berupa kayu hingga mencapai produk jadi 80 persen. Untuk penyempurnaannya dilanjutkan oleh mitra Lapas," ujar Harimin.
Dengan mengerjakan barang kerajinan itu, katanya, penghasilan para warga binaan itu sehingga mereka tidak tergantung pada orang lain.
Untuk mendorong kegiatan positif itu, di Lapas Banyuwangi juga digelar kursus Bahasa Inggris yang diikuti 148 warga binaan dan 37 petugas Lapas. (*)