Bondowoso (Antara Jatim) - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional Bondowoso, Muhammad Zaenal mengatakan pihaknya telah mengubah sistem pembelian beras sejahtera (rastra) dari 15 kg menjadi 50 kg guna menjaga kualitas beras.
"Sistem pembelian beras sejahtera untuk keluarga penerima manfaat ini sudah dilakukan sejak pertengahan 2016 oleh kami. Jika semula pembeliannya kemasan 15 kg diubah menjadi kemasan 50 kg," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Senin.
Menurut dia, pola pembelian kemasan dari 15 kg menjadi kemasan 50 kg gunanya untuk menghindari keluhan masyarakat penerima manfaat (warga kurang mampu).
Dari pembelian kemasan 50 kg beras sejahtera itu, kata dia, nantinya petugas Bulog akan kembali mengemas menjadi 15 kg dan ketika petugas mengemas itulah akan mengetahui secara jelas apakah beras tersebut bagus dan layak atau tidak untuk diberikan kepada penerima manfaat.
"Perubahan pola ini salah satu upaya kami menjaga kualitas beras dan memudahkan petugas melakukan kontrol beras sejahtera yang akan didistribusikan," ucapnya.
Zaenal juga mengakui pada tahun-tahun sebelumnya pembelian dengan kemasan 15 kilogram beras bagi masyarakat kurang mampu itu lemah dalam pengontrolan dalam hal kualitas.
Dengan merubah pola pembelian menjadi kemasan 50 kg kepada mitranya, lanjut dia, Bulog Bondowoso membawahi Situbondo optimistis kualitas beras sejahtera akan lebih baik.
"Harapan kami dengan merubah pola pembelian ini kualitas beras sejahtera akan semakin baik. Sedangkan indikator kualitas beras sejahtera atau medium sesuai standar Bulog yaitu kadar air 14 persen dan beras menir 2 persen dan ini sebagai pendukung perbaikan kualitas beras sejahtera," tuturnya. (*)