Madiun (Antara Jatim) - Bulog Sub Divre 4 Madiun telah mendistribusikan sebanyak 60 ton beras dari jatah cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudangnya untuk membantu penanggulangan korban bencana alam di wilayah kerjanya.
"Dari tiga pemerintah daerah di wilayah kerja kami, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi, hanya Pemerintah Kabupaten Ngawi yang tahun ini mengajukan penditribusian jatah CBP. Yakni sebanyak 60 ton," ujar Wakil Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun Edy Sarjono di Madiun, Jumat.
Menurut dia, beras tersebut digunakan untuk membantu korban bencana alam banjir yang terjadi di sejumlah daerah Kabupaten Ngawi akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Madiun pada bulan Oktober dan November lalu.
Sesuai aturan, jatah CBP untuk masing-masing pemerintah daerah adalah 100 ton per tahun dan itu gratis. Jika jumlah tersebut masih kurang, pemerintah daerah bisa meminta tambahan ke provinsi dengan jatah 200 ton untuk masing-masing kota/kabupaten per tahun.
Jika jatah CBP tersebut tidak diminta oleh pemda, maka otomatis akan hangus setelah tahun berjalan habis dan masuk kembali ke dalam stok beras Bulog.
Ia menjelaskan, setiap tahun dalam pengadaan Bulog, gabah dan beras yang dibeli dari petani akan diolah menjadi beras medium. Beras tersebut untuk persediaan beras rakyat sejahtera (rastra), cadangan bencana alam atau CBP, dan operasi pasar.
Adapun, kebutuhan rastra di wilayah Bulog Sub Divre 4 Madiun mencapai 2.337 ton per bulan. Jumlah tersebut didistribusikan untuk wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi.
Sementara, hingga jelang akhir tahun 2016, stok beras yang dimiliki Bulog Sub Divre 4 Madiun per 22 Desember mencapai 19.741 ton.
"Stok yang mencapai 19.000 ton lebih tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga delapan bulan ke depan," tambah Edy.
Terkait target serapan beras pada tahun 2017, ia mengaku masih menunggu dari pusat. Namun demikian ia berharap target serapan atau pengadaan beras tahun 2017 akan sama dengan tahun 2016 yang ditrgetkan sebesar 60.000 ton.
Dari jumlah tersebut, Bulog Madiun hanya mampu memenuhi sebanyak 87 persen saja atau sebesar 46.000 ton setara beras. (*)