Jember (Antara Jatim) - Keindahan Kecamatan Tiris yang terletak antara Pegunungan Argopuro dan Gunung Lemongan menjadi salah satu pilihan destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kabag Kominfo Pemerintah Kabupaten Probolinggo Yulius Christian, Selasa, mengatakan banyak orang yang tidak tahu tentang keindahan Kecamatan Tiris yang memiliki banyak destinasi wisata yang tidak kalah menarik dibandingkan Gunung Bromo, Air Terjun Madakaripura, dan Pantai Bentar.
"Kami ingin mengenalkan kepada dunia bahwa Kabupaten Probolinggo mempunyai banyak pilihan destinasi wisata yang sangat eksotis seperti di Kecamatan Tiris, bahkan dengan akomodasi dan biaya yang sangat murah," katanya di Kabupaten Probolinggo.
Menurut dia, kecamatan yang terletak di Pegunungan Argopuro dan Gunung Lemongan itu menyimpan keindahan alam yang tidak akan membuat kita bosan untuk mengunjunginya.
"Salah satu keindahan alamnya adalah adanya ranu (danau) alami di antaranya Ranu Agung, Ranu Segaran, Ranu Segaran Kidul, Ranu Merah dan Ranu Gedang. Semua bisa dinikmati sekaligus saat berkunjung ke Tiris dan salah satu yang menjadi favorit wisatawan adalah Ranu Agung yang lokasinya beradi di Desa Ranu Agung," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, Kecamatan Tiris juga mempunyai air terjun "mukjizat" di Desa Andung Biru, kemudian pemandian air panas Tiris yang berada di dekat Ranu Segaran, ada Candi Kedaton dan Perkebunan Teh Gambir di Desa Andung Biru.
"Paling memacu andrenalin adalah arung jeram atau rafting di Sungai Pekalen yang berhulu di Dusun Angin-angin, Desa Ranu Gedang," katanya.
Sementara Camat Tiris Robby Siswanto mengatakan semua destinasi wisata alam itu masih dikelola masyarakat setempat lewat kelompok sadar wisata (pokdarwis), kecuali wisata arung jeram yang dikelola secara profesional.
"Kecamatan Tiris memiliki mitologi sejarah 'Dewi Rengganis' yang konon ceritanya berkedudukan di sepanjang lereng Pegunungan Argopuro. Bukti cerita ini dapat dijumpai dengan adanya 'Candi Kedaton' di Desa Andung Biru. Kita bisa membacanya lewat relief yang ada di kaki candi tersebut," ujarnya.
Pada masa kerajaan Majapahit tahun 1293 M, lanjut dia, wilayah Tiris pada masa itu masuk dalam kekuasaan Keraton Lamajang yang dipimpin oleh Prabu Minak Koncar dan pada masa itulah bumi Tiris mulai dirambah oleh penebang kayu atau perambah hutan dari Desa Ganding (kini Desa/Kecamatan Gading) dan Desa Pajarakan.
Perambah hutan kala itu mulai membuat permukiman kecil sebagai tempat persinggahan yang bernama Kedaton dan lama-kelamaan permukiman itu mulai ramai dihuni oleh orang. Kemudian para perambah hutan juga membuat permukiman di sekitar danau atau ranu yang belum ada namanya.
Baru setelah dikunjungi oleh Prabu Hayam Wuruk dalam expedisinya pada Kamis Pahing tertanggal Raspati Jenar atau 4 September 1359 M, lalu diberi nama Ranu Segara (kini Ranu Segaran).
"Bahkan jauh sebelumnya, yakni pada masa Kerajaan Singosari tahun 1222 M, hutan belantara yang berada di antara Pegunungan Hyang (Argopuro) dan Gunung Puji (Gunung Lemongan) menjadi tempat bertapanya Ken Arok. Raja yang bergelar Prabu Sang Amurwa Bumi tersebut bertapa ketika masih belum menjadi raja Singosari," kata Abdul Rahman, penulis buku Catatan Perjalanan Memungut Serpihan Sejarah.
Selain mempunyai destinasi wisata sarat mitologi yang sangat menakjubkan, wisatawan akan menemui banyak penjual aneka buah pada saat musim buah di sepanjang jalan Tiris seperti durian, alpukat, rambutan, pisang dan manggis lokal Tiris.(*)