Madiun (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun, Jawa Timur, melakukan pengasapan atau "fogging" di perumahan warga Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah (DB) yang ditemukan di daerah tersebut.
Pengasapan tersebut melibatkan tiga orang petugas yang melakukan penyemprotan di wilayah RT 9 dan RT 10 RW 3 daerah setempat.
Kepala RW 3, Kelurahan Nambangan Kidul, Basuki di Madiun, Jumat, mengatakan, ada lebih dari enam orang warganya yang terjangkit penyakit demam berdarah. Enam orang tersebut terdiri dari empat anak-anak dan dua orang dewasa.
"Mereka dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Madiun. Sejak puluhan tahun, ya baru kali ini lingkungan saya ada yang terkena demam berdarah," ujar Basuki kepada wartawan.
Pihaknya mewakili warga sekitar mengaku senang dengan pelaksanaan fogging yang dilakukan oleh Pemkot Madiun tersebut. Hal tersebut wujud perhatian pemerintah daerah kepada warganya.
"Awalnya ada sekitar dua warga yang mengalami demam tinggi. Saat dibawa ke rumah sakit, ternyata demam berdarah. Setelah itu, demam berdarah menjangkiti hingga lima orang lebih. Takut semakin menyebar, kami melapor ke kelurahan dan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan fogging kali ini," kata dia.
Pantauan di lapangan, fogging dilakukan dengan menyemprot asap rumah-rumah milik warga, halaman rumah, lahan kosong, selokan, dan saluran-saluran air yang diduga menjadi sarangan nyamuk dewasa penyebar penyakit demam berdarah. Saat pelaksanaan seluruh warga di lingkungan tersebut berada di luar rumah.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun, dr Agung Sulistya Wardani, mengatakan, fogging atau pengasapan dilakukan untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa penyebar penyakit demam berdarah.
"Harapannya dengan fogging atau pengasapan itu, penyebaran demam berdarah di wilayah setempat dapat ditekan," kata dia.
Pihaknya meminta warga Kota Madiun untuk mewaspadai serangan nyamuk penyebar penyakit demam berdarah dengan selalu menjaga kebersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Terlebih saat kondisi musim hujan saat ini.
Untuk menekan kasus penderita demam berdarah, Dinas Kesehatan Kota Madiun terus menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan abatisasi. Hal itu dilakukan melalui juru pemantau jentik (jumantik) di masing-masing tingkat RT yang telah ditunjuk. (*)