Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Jawa Timur, melakukan pengasapan atau "fogging focus" di sejumlah lingkungan permukiman warga guna mencegah penularan penyakit demam berdarah (DB) di wilayah setempat.
Pengelola program demam berdarah Dinkes PPKB Kota Madiun, Dhia Irfan Hanif mengatakan fogging dilakukan di lingkungan RT 5 Perumahan Panorama Wilis, Kelurahan Banjarejo dengan menyisir 20 rumah di sekitar penderita. Berdasarkan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ditemukan tambahan dua penderita DB lainnya dan empat rumah positif jentik di lingkungan tersebut.
"Maka untuk mencegah penularan lebih lanjut Dinkes beserta Pukesmas Banjarejo melaksanakan fogging sebanyak dua siklus di sekitar rumah penderita," ujar Dhia Irfan, Jumat
Menurut dia, fogging tersebut untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk dewasa Aedes aegypti. Namun, meski sudah difogging, pihaknya tetap mengimbau masyarakat agar rajin melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.
Baca juga: Sebanyak 19 calon haji Kota Madiun tak lulus pemeriksaan kesehatan
"Karena fogging bukan satu-satunya cara pemberantasan nyamuk. Tetap PSN 3M Plus yang utama," ucapnya.
Berdasarkan data dari Dinkes PPKB, selama Januari 2024 terdapat puluhan kasus penderita DB. Selain itu, satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Sementara, selama tahun 2023 tercatat ada 132 pasien terjangkit DB dengan kasus kematian satu orang.
Maka dari itu, dirinya mengajak masyarakat untuk senantiasa waspada. Agar penularan demam berdarah bisa semakin ditekan, utamanya saat musim hujan.
"Gejalanya mirip flu. Demam naik-turun, pusing, hingga nyeri badan. Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika demam dua hari tidak sembuh," katanya.