Madiun (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merawat sebanyak 46 pasien demam berdarah (DB) di bulan Januari atau awal tahun 2025.
"Jumlah pasien DB di awal tahun 2025 ini bisa dibilang tinggi. Terhitung sejak tanggal 1 sampai dengan 14 Januari saja sudah merawat 46 pasien di RSUD Caruban," ujar Kasi Pelayanan Medik RSUD Caruban Didik Indrawanto di Madiun, Rabu.
Menurutnya, jumlah tersebut dimungkinkan masih terus bertambah seiring memasuki puncak musim hujan di awal tahun 2025.
Pihakmya merinci dari puluhan yang dirawat tersebut ,sebanyak 33 orang merupakan pasien dewasa, sedangkan sisanya anak-anak.
Setelah mendapat perawatan, sebagian juga telah dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Namun, sebagian lainnya masih dirawat, karena masih menunjukkan gejala, seperti demam, muntah, serta jumlah trombosit turun.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat Kabupaten Madiun agar waspada jika anggota keluarga tiba-tiba demam tinggi. Lebih baik segera dibawa ke puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya untuk mengetahui penyebab demam tersebut.
Mayoritas, pasien baru berobat setelah lebih dari tiga hari mengalami demam atau saat sudah parah. Bahkan. suhu tubuh pasien ada yang telah mencapai 40 derajat Celsius.
Didik mengatakan memasuki puncak musim hujan, warga Kabupaten Madiun harus rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai upaya mencegah penularan penyakit demam berdarah.
Sebab, PSN dinilai lebih efektif untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah. PSN dilakukan dengan 3 M plus, yakni menguras bak air kamar mandi, menutup tempat-tempat air, dan mengubur tempat-tempat air yang tidak dipergunakan
Warga juga diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menjaga lingkungan rumah tetap bersih, sehingga tidak digunakan sebagai media perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan demam berdarah.