Madiun (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menemukan sebanyak 60 kasus baru penderita HIV/AIDS di wilayah setempat selama Januari hingga awal Desember 2016.
"Jumlah penemuan kasus baru HIV/AIDS ini tergolong tinggi. Diperkirakan jumlah sebenarnya di masyarakat dapat lebih banyak lagi, karena sebaran penyakit tersebut merupakan fenomena gunung es," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyo Widyantono, dalam acara sosialisasi pencegahan HIV/AIDS Kabupaten Madiun dalam rangka memperingarti Hari AIDS Sedunia, di Caruban, Selasa.
Menurut dia, dari puluhan temuan kasus baru tersebut, ada yang masih merupakan kasus HIV, namun ada juga yang telah positif AIDS.
Pihaknya akan terus intensif melakukan pemeriksaan "screening" guna mencari kasus baru HIV/AIDS di wilayah kerjanya agar dapat segera diobati. Pemeriksaan cepat tersebut baik dilakukan oleh Dinas Kesehatan sendiri maupun bekerja sama dengan PMI dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat.
Sulis, sapaan akrabnya, merasa prihatin dengan tingginya kasus penyakit HIV/AIDS di wilayah kerjanya. Data Dinkes Kabupaten Madiun mencatat, secara total jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah setempat sejak ditemukan pertama kali tahun 2002 hingga awal Desember 2016 telah mencapai 475 orang, dengan 163 ODHA di antaranya telah meninggal dunia.
Ia menjelaskan, dari sejumlah kasus yang ada, penularannya didominasi akibat hubungan seksual. Baik dengan pasangan yang sah maupun tidak.
Penularan paling banyak terjadi pada kaum ibu rumah tangga yang mencapai 21 persen. Para ibu rumah tangga tersebut terkena HIV/AIDS dari suaminya yang kemungkinan besar tertular saat berkencan di luar rumah.
Sedangkan sisanya, penularannya disebabkan karena berbagai faktor. Di antaranya, karena penggunaan jarum suntik narkoba secara bersamaan, kaum gay, waria, kelahiran, dan wanita pekerja seks tidak langsung.
Guna menanggulangi HIV/AIDS di Kabupaten Madiun, dinkes bekerja sama dengan KPA setempat rutin melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat, terlebih para perisiko tinggi.
Dalam ranga memperingati Hari AIDS Sedunia, Dikes bersama Tim Penggerak PKK, KPA, komunitas tertentu, dan simpatisan membagikan bunga dan selebaran berisi pesan ajakan untuk mencegah HIV/AIDS.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya HIV/AIDS karena belum ada obatnya, namun bisa dicegah. Adapun pencegahan dini harus melibatkan semuanya, mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan masyarakat," kata Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun, Lies Iswanto. (*)